HEXPO Madina21 Fasilitasi Eksportir Halal Bersaing di Pasar Global



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri halal yang menjadi salah satu sektor potensial dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mendorong Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) bekerja sama dengan PT Asuransi Asei Indonesia meluncurkan Program Halal Exporter Empowerment (HEXPO) Madina21.

Didukung oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Sevenprenuer, program HEXPO Madina21 ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan daya saing pelaku usaha halal di Indonesia agar mampu menembus pasar global. Program ini telah dimulai sejak April 2024 dan diikuti oleh 14 pelaku usaha dengan beragam produk ekspor.

Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah Siti Ma’rifah menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk memberikan pendidikan, pelatihan, dan pendampingan kepada pelaku usaha potensial.


“Program ini diharapkan dapat membantu para pelaku usaha mengembangkan bisnis mereka sehingga meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka untuk dapat bersaing di pasar domestik dan internasional,” ujar Siti Ma’rifah dalam keterangan resmi, Kamis (5/9).

Baca Juga: Produk Anuitas Masih Terbatas di Perusahaan Asuransi, Dana Pensiun Berikan Solusi

Dengan adanya sinergi tersebut, pihaknya meyakini program ini akan memperkuat industri halal Indonesia dan mewujudkan cita-cita menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia.

Sementara, Direktur Utama PT Asuransi Asei Indonesia Achmad Sudiyar Dalimunthe menyatakan bahwa program ini merupakan wujud komitmen Asei dalam memberikan solusi manajemen risiko guna membantu pelaku usaha mengatasi tantangan ekspor.

“Program ini akan membekali pelaku usaha dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis secara efektif,” kata Achmad.

Dia juga mengajak para pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam mendukung pertumbuhan industri halal demi meningkatkan ekspor produk halal Indonesia ke pasar global.

Direktur Pengembangan Produk Ekspor Primer Kementerian Perdagangan RI Miftah Farid menyoroti mengenai laporan SGIE Tahun 2023 yang menunjukkan bahwa pasar ekspor produk halal memiliki prospek yang sangat menjanjikan.

“Kondisi ini mengingatkan kita untuk tidak hanya fokus pada bisnis, tetapi juga mendorong pengembangan produk secara value,” jelas Miftah.

Miftah mengakui bahwa meskipun Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam produk halal di pasar global, namun masih terdapat tantangan seperti sertifikasi halal yang belum sepenuhnya memenuhi standarisasi internasional.

Baca Juga: Mulai Oktober Peserta Dana Pensiun Wajib Beli Produk Anuitas, Begini Kata AAJI

“Hal-hal krusial ini perlu menjadi perhatian dan segera diatasi,” tambahnya.

Dalam upaya mengembangkan potensi ekspor produk halal Indonesia, Miftah menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan telah menyusun peta jalan ekspor produk halal guna mengoptimalkan daya saing produk halal Indonesia di pasar global.

Adapun acara ini juga diisi dengan talk show yang menghadirkan berbagai narasumber untuk memberikan pandangan mereka mengenai perkembangan industri halal global, kesiapan pelaku usaha, serta strategi pemerintah dalam mendorong akselerasi industri halal Indonesia di kancah global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi