JAKARTA. Menteri Perindustrian MS Hidayat yakin PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) siap melantai di bursa melalui Initial Public Offering (IPO) pada 2016. Untuk itu perlu ada persiapan agar perusahaan ini bisa melepas sahamnya ke publik. MS Hidayat mengatakan, untuk bisa IPO diperlukan waktu paling tidak dua tahun untuk persiapan. Apalagi saat ini masih ada berbagai alternatif pembiayaan untuk mendongkrak kinerja perusahaan. "Ada IPO, obligasi, pinjaman perbankan, masih terbuka alternatifnya," ujarnya, Senin (16/6). Namun pihaknya tidak memberikan arahan khusus tentang pendanaan dan menyerahkan hal itu kepada manajemen Inalum. Seperti diberitakan sebelumnya Inalum mengestimasikan investasi sampai 2019 sebesar US$ 1,9 miliar. Adapun alokasinya senilai US$ 700 juta-US$ 750 juta untuk pembangunan PLTA dan US$ 1,2 miliar untuk pembangunan smelter.
Hidayat yakin Inalum bisa IPO dua tahun lagi
JAKARTA. Menteri Perindustrian MS Hidayat yakin PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) siap melantai di bursa melalui Initial Public Offering (IPO) pada 2016. Untuk itu perlu ada persiapan agar perusahaan ini bisa melepas sahamnya ke publik. MS Hidayat mengatakan, untuk bisa IPO diperlukan waktu paling tidak dua tahun untuk persiapan. Apalagi saat ini masih ada berbagai alternatif pembiayaan untuk mendongkrak kinerja perusahaan. "Ada IPO, obligasi, pinjaman perbankan, masih terbuka alternatifnya," ujarnya, Senin (16/6). Namun pihaknya tidak memberikan arahan khusus tentang pendanaan dan menyerahkan hal itu kepada manajemen Inalum. Seperti diberitakan sebelumnya Inalum mengestimasikan investasi sampai 2019 sebesar US$ 1,9 miliar. Adapun alokasinya senilai US$ 700 juta-US$ 750 juta untuk pembangunan PLTA dan US$ 1,2 miliar untuk pembangunan smelter.