Hijab Tanah Abang kena predatory pricing, Kemendag siap atur e-commerce Maret ini



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Cintailah produk dalam negeri! Inilah gaung yang disuarakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyusul praktik perdagangan tak sehat di sejumlah platform online alias e-commerce.

Bukan kampanye membenci atau memboikot produk luar negeri, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam jumpa pers pasca Rapat Kerja Kemendag, Kamis (4/3) mengungkapkan latar belakang praktik perdagangan yang tak sehat atas produk Indonesia.

Lewat predatory pricing, produk bikinan Indonesia harus kalah di pasar utamanya di platform e-commerce. 


Baca Juga: Kemendag pastikan akan selesaikan persoalan predatory pricing di e-commerce

Lutfi menjelaskan predatory pricing adalah aktivitas yang menghancurkan kompetisi dengan merusak harga terjadi di produk hijab bikinan pengusaha UMKM Indonesia.

Jelas Lutfi, pebisnis luar negeri dengan teknologi artificial intellegence mempelajari produk hijap Indonesia yang laris di pasaran. 

Dari proses dengan AI, pebisnis meniru dan menjual produk sejenis dengan harga jauh di bawah pasar, bahkan di bawah angka produksi produk Indonesia. “Selain bahan baku murah di China, mereka  juga mensubdisi harga jual yang di pasarkan di e-commerce,” tandas Lutfi.

Praktik inilah yang terjadi di produk UMKM Indonesia. "Predatory pricing, yaitu harga yang diciptakan untuk menghancurkan kompetisi. Kemudian ketika kompetisi rusak, baru harga dinaikkan sesuai yang diinginkan," jelas Lutfi ,Kamis (4/3).

Baca Juga: Genjot ekspor, Jokowi minta Kemendag serius garap pasar non tradisional

Indonesia tak pernah mempraktikan bisnis tak sehat seperti itu. Maka, Lutfi menegaskan bahwa siapapun yang ingin melakukan kegiatan perdagangan di Indonesia baik itu penjual atau pembeli, harus mengikuti aturan yang ada. 

"Kemendag adalah wasit dan regulatornya. Kita akan jamin pasar ini adalah pasar yang adil, menciptakan perdagangan yang bermanfaat untuk penjual dan pembeli," sambungnya.

Sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan amanat Undang-Undang, Lutfi menegaskan Kemendag akan menciptakan kondisi perdagangan yang adil sesuai azas-azas perdagangan yang menguntungkan bagi penjual dan pembeli. 

Oleh sebab itu, ia memastikan pasar Indonesia baik offline maupun online akan berjalan tertib dengan memastikan tidak ada praktik-praktik curang.

"Kemendag akan membereskan hal tersebut. Kita akan bicarakan dalam waktu tidak terlalu lama. Kita akan mengatur, memastikan pasar Indonesia adalah pasar yang seimbang, jujur, adil, dan bisa memberikan manfaat," kata Lutfi.

Adapun pada bulan Maret ini, Lutfi memastikan akan mengatur perdagangan e-commerce untuk menciptakan pasar yang lebih berkeadilan bagi semua pihak.

Kata Lutfi, gerak cepat harus dilakukan untuk melindungi potensi dan pasar halal di Indonesia yang besar. "Itu keyakinan saya, banyak produk Indonesia yang bisa berjaya di pasar lokal," ujar Lutfi. Salah satu contohnya adalah Wardah yang mampu menekuk sebaran produk impor dalam pasar kosmetik di Indonesia.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Titis Nurdiana