KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto mengundang para pelaku bisnis di kawasan Pasifik untuk berinvestasi di Indonesia. Apalagi Indonesia tengah berupaya melakukan hilirisasi pada 26 komoditas. Prabowo menyampaikan, Indonesia mempunyai potensi yang luar biasa. Misalnya di sektor perikanan, budidaya perairan, dan industri pengolahan. Indonesia juga bertekad untuk melakukan hilirisasi 26 komoditas. Untuk melakukan hilirisasi tersebut, investasi yang dibutuhkan diperkirakan mencapai US$ 600 miliar atau Rp 9.542 triliun (kurs Rp 15.904/US$).
Baca Juga: Larangan Ekspor Konsentrat Tembaga Berlaku Tahun Depan, Begini Respons Emiten Tambang "Kami menghitung bahwa kami membutuhkan investasi sekitar US$ 600 miliar, dan kami mengundang peserta asing untuk datang dan mengambil bagian dalam hal ini," ucap Prabowo dalam APEC CEO Summit Peru dipantau dari Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (15/11). Prabowo menambahkan, banyak perusahaan telah terlibat dalam perekonomian Indonesia selama bertahun-tahun. Dia juga mendorong lebih banyak eksplorasi minyak dan gas serta mineral lainnya. "Indonesia terbuka untuk lebih banyak bisnis. Saya bertekad melindungi semua investasi untuk memberikan kondisi ekonomi yang menguntungkan dan terlibat dalam organisasi ekonomi besar dunia untuk menciptakan kesejahteraan bersama," ujar Prabowo. Presiden Prabowo menekankan pentingnya peran sektor bisnis dan wirausahawan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Serta mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan global. Ia menegaskan bahwa kegiatan ekonomi dan peran komunitas bisnis menjadi motor penggerak utama untuk menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.
Baca Juga: Menilik Kemenangan Donald Trump dan Dampaknya Terhadap Industri Nikel Indonesia “Tanpa partisipasi aktif dari sektor ekonomi, kita tidak bisa mencapai pertumbuhan dan kesejahteraan,” ungkap Prabowo. Lebih lanjut, Presiden Prabowo menggambarkan kawasan Pasifik sebagai wilayah yang paling dinamis di dunia dengan potensi besar dalam teknologi, demografi, dan sumber daya alam. Meskipun dihadapkan pada ketegangan geopolitik, Prabowo optimistis bahwa pemimpin kekuatan besar dunia pada akhirnya akan memilih kebaikan bersama. Ia bilang, terobosan-terobosan teknologi yang luar biasa menuntut para pemimpin untuk lebih bijaksana, lebih sabar, dan lebih akomodatif. Hal ini karena kekuatan teknologi dapat membawa kemajuan yang signifikan bagi kehidupan manusia. "Namun kekuatan teknologi juga dapat menghancurkan kehidupan manusia dengan sangat cepat," ungkap Presiden Prabowo.
Baca Juga: Aksi Antam (ANTM) Garap Sejumlah Proyek Hilirisasi Hingga Beli Emas Freeport Presiden Prabowo juga menjelaskan kebijakan Indonesia untuk mencapai swasembada energi hijau. Menurut Presiden Prabowo, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang besar, termasuk potensi panas bumi yang terbesar di dunia, dan bertekad untuk menjadi negara mandiri dalam energi terbarukan dalam beberapa tahun mendatang.
"Kita bisa mengganti bahan bakar fosil dengan energi terbarukan. Kita mempunyai potensi panas bumi terbesar. Saya kira 60% potensi energi panas bumi dunia ada di Indonesia," jelas Prabowo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .