KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (
BUMI) kini masih mengkaji calon mitra baru untuk menggantikan Air Products untuk proyek hilirisasi batubara. Direktur dan Sekretaris BUMI Dileep Srivastava mengungkapkan, pihaknya terus melaksanakan diskusi untuk menentukan mitra yang baru. "Opsi lain tersedia untuk kemitraan proyek hilirisasi, kami sedang melanjutkan diskusi untuk ini," kata Dileep kepada Kontan, Selasa (4/3).
Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) Catatkan Rekor Pendapatan Sebesar US$ 8,52 Miliar pada 2022 Dileep menambahkan, kepastian terkait mitra pengganti baru bisa diumumkan jika proses diskusi mencapai tahapan yang lebih jauh. Sebelumnya, Air Products yang merupakan mitra PT Kaltim Prima Coal (KPC), anak usaha BUMI, memutuskan untuk mundur dari proyek fasilitas pengolahan batubara menjadi metanol di Bengalon, Kalimantan Timur. Dalam proyek hilirisasi batubara, KPC sedianya berkolaborasi dengan Ithaca Group dan Air Product. KPC akan berperan sebagai pemasok batubara untuk fasilitas gasifikasi tersebut.
Kebutuhan batubara yang mesti disediakan oleh KPC untuk proyek gasifikasi di Bengalon sekitar 5 juta ton-6,5 juta ton per tahun dengan kualitas GAR 4.200 kcal per kg. Ketika beroperasi, pabrik tersebut dapat menghasilkan 1,8 juta ton per tahun metanol. Sementara itu, anak usaha BUMI lainnya, PT Arutmin Indonesia disebut bakal menggarap proyek gasifikasi batubara menjadi metanol di Pulau Laut, Kalimantan Selatan. Proyek tersebut diproyeksi mampu menghasilkan 2,8 juta ton methanol per tahun dengan mengolah input batubara kualitas GAR 3.700 kcal per kg sebanyak 6 juta ton per tahun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .