KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program hilirisasi mineral membutuhkan pasokan gas yang besar baik itu melalui pipa maupun gas alam cair (LNG). Sebagai perusahaan yang bergerak di midstream, PT Pertamina Gas Negara (PGN) meminta dukungan penuh alokasi gas dari domestik. Direktur Utama Pertamina Gas Negara (PGN), Arief Setiawan Handoko menjelaskan, kebutuhan LNG ke depan akan semakin tinggi seiring beralihnya bahan bakar smelter dari batubara ke gas . Dia mencontohkan beberapa perusahaan telah melaksanakan inisiatif ini yakni PT Freeport Indonesia (PTFI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Dalam hal ini pihaknya sudah menjalin beberapa kerja sama khususnya dengan PTFI dan ANTM dalam menyediakan infrastruktur gas, salah satunya fasilitas regasifikasi untuk kebutuhan smelter.
Hilirisasi Mineral Butuh Banyak Gas, PGN Lihat Kemungkinan Impor LNG
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program hilirisasi mineral membutuhkan pasokan gas yang besar baik itu melalui pipa maupun gas alam cair (LNG). Sebagai perusahaan yang bergerak di midstream, PT Pertamina Gas Negara (PGN) meminta dukungan penuh alokasi gas dari domestik. Direktur Utama Pertamina Gas Negara (PGN), Arief Setiawan Handoko menjelaskan, kebutuhan LNG ke depan akan semakin tinggi seiring beralihnya bahan bakar smelter dari batubara ke gas . Dia mencontohkan beberapa perusahaan telah melaksanakan inisiatif ini yakni PT Freeport Indonesia (PTFI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Dalam hal ini pihaknya sudah menjalin beberapa kerja sama khususnya dengan PTFI dan ANTM dalam menyediakan infrastruktur gas, salah satunya fasilitas regasifikasi untuk kebutuhan smelter.