KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, realisasi investasi hilirisasi mineral dan batubara (minerba) menjadi penopang utama target investasi nasional tahun ini. Asal tahu saja, Pemerintah Indonesia membidik investasi mencapai Rp 1.650 triliun pada tahun 2024 ini.
Baca Juga: Kerek Investasi, Menteri ESDM Bahlil Janji Benahi Regulasi dalam 100 Hari Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, dari target tersebut, sebanyak 22% hingga 25% diharapkan bersumber dari kegiatan investasi hilirisasi baik minerba maupun non minerba. "Kita mengharapkan kontribusi hilirisasi sekitar 22%-25%. Sekitar 80% (dari hilirisasi) itu berasal dari minerba," ungkap Yuliot kepada awak media di Ternate, Rabu (30/10). Yuliot menjelaskan, komitmen hilirisasi sektor minerba berjalan cukup baik pada tahun ini. Merujuk data Kementerian ESDM, realisasi investasi hilirisasi mineral sampai kuartal III 2024 terdiri dari hilirisai nikel sebesar Rp 32,8 triliun, hilirisasi tembaga sekitar Rp 17,7 triliun dan hilirisasi bauksit sekitar Rp 5,7 triliun.
Baca Juga: Kementerian ESDM Geber Hilirisasi Komoditas Minerba Yuliot melanjutkan, Pemerintah Indonesia berkomitmen mendorong investasi hilirisasi sektor mineral salah satunya melalui pemberian insentif berupa tax holiday. Dalam hitung-hitungan Kementerian ESDM, pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter membutuhkan waktu 3 hingga 4 tahun. Kementerian ESDM pun memastikan terus melakukan monitoring pelaksanaan proyek-proyek hilirisasi termasuk untuk bauksit yang selama ini dinilai masih belum optimal.
"Kita optimistis bagi perusahaan-perusahaan yang sudah diberikan izin. Kita pantau realisasinya," terang Yuliot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto