KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hillcon Tbk (
HILL) mengungkapkan fokus mengembangkan bisnis di bidang nikel dengan membidik klien potensial. Direktur PT Hillcon Tbk Jaya Angdika mengatakan, HILL baru menambah satu klien baru di Konawe, Selawesi Tenggara. Jaya menuturkan memasang target sekitar 1,5 juta WNT nikel ore per tahun. "Kita tetap berkelanjutan mengembangkan bisnis di bidang nikel dengan menambah produksi dari klien yang ada dan juga kami baru menambah satu klien baru berlokasi di Konawe dengan target sekitar 1,5 juta WMT nikel ore per tahun," paparnya kepada Kontan.co.id belum lama ini.
Emiten yang bergerak di bidang kontraktor tambang nikel ini mengatakan cukup optomistis dengan pengembangan nikel tahun ini. Jaya mengatakan, hal ini karena bertumbuhnya kapasitas smelter nikel yang cukup pesat.
Baca Juga: Simak Jadwal Pembayaran Dividen Hillcon (HILL) Senilai Rp 88,44 Miliar Tak hanya itu, HILL melihat pengembangan nikel semakin menjanjikan dengan penggunaan baterai electronic vehicle (EV) alias kendaraan listrik ke depannya. Perseroan yang tahun ini melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan pertumbuhan pendapatan HILL tahun ini dapat mencapai 1,5 kali sampai 2 kali lipat dari tahun sebelumnya. Dari sisi bottomline, HILL diharapkan dapat mencetak laba bersih sekitar Rp 700 miliar. Jaya mengungkapkan, Hillcon berhasil meraih pendapatan sekitar Rp 3,2 triliun sampai dengan Desember 2022, dengan laba induk sekitar Rp 300 miliar. "Bisnis nikel di Indonesia cukup efisien, sehingga prospek ke depannya, terutama dengan utilisasinya sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik, sangat cerah," sambungnya lagi. Lebih jauh, Jaya menjelaskan jangkauan geografis Hillcon memungkinkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya di lokasi yang beragam, dan memberi HILL keunggulan kompetitif dalam memenangkan proyek di seluruh negeri. Saat ini HILL beroperasi di sejumlah lokasi, yaitu di Kalimantan, Sulawesi dan Maluku Utara. Mengenai gambaran kinerja di kuartal II 2023, HILL enggan mengungkapkan lebih banyak. Namun begitu, Jaya berharap pendapatan di paruh pertama 2023 dan target pendapatan tahun ini yang dipasang di angka sekitar Rp6 triliun bisa tercapai. Sementara itu sebagai informasi, HILL pada kuartal I 2023 membukukan pendapatan usaha Rp 930,51 miliar, naik 32,6% dari Rp 701,74 miliar di periode yang sama tahun lalu. Perseroan mencatatkan beban pokok pendapatan Rp 649,66 miliar, meningkat dari Rp 489,46 miliar. Laba bruto juga tumbuh dari Rp 212,28 miliar ke Rp 235,84 miliar.
Baca Juga: Hillcon (HILL) Ikut Mendapat Berkah Insentif Kendaraan Listrik Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 115,99 miliar, naik 20,5% dari Rp 96,20 miliar di 3 bulan pertama tahun lalu. Per 31 Maret 2023, aset Hillcon Rp 4,12 triliun. Naik dari 31 Desember 2022 yang sebesar Rp 3,45 triliun. Sementara liabilitas turun tipis dari Rp 2,47 triliun menjadi Rp 2,46 triliun. Ekuitas melonjak dari Rp 979,91 miliar menjadi Rp 1,66 triliun. "Kami berharap pendapatan operasional kami pasti bertumbuh cukup baik dan bisa tercapai Rp6 triliun. Kinerja HILL di kuartal II ini juga kami harapkan bertumbuh dari periode tahun lalu," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi