Hilton meraup dana IPO senilai US$ 2,34 miliar



NEW YORK. Hilton Worldwide Inc sukses menggelar penawaran saham perdana (IPO) di Bursa New York, pada Rabu (11/12). Operator jaringan hotel global ini berhasil meraup dana sekitar US$ 2,34 miliar dan menjadi aksi IPO terbesar tahun ini.

Pengelola hotel yang mengusung brand kelas atas seperti Conrad dan Waldorf Astoria ini menetapkan harga saham perdana senilai US$ 20 per saham. Angka ini masih sesuai kisaran harga yang ditawarkan. Dengan harga tersebut, nilai total saham Hilton mencapai US$ 19,7 miliar.

Saham Hilton mulai ditransaksikan di Bursa Saham New York pada Kamis (12/12) dengan kode saham HLT.


Blackstone mengambilalih Hilton pada tahun 2007 di harga tertinggi yakni US$ 26,7 miliar. Nilai transaksi itu termasuk utang-utangnya. Tak lama setelah akuisisi tersebut, krisis finansial pun pecah. Hilton menanggung tumpukan utang lantaran bisnisnya ikut terpukul. Dari sini, Blackstone membiayai kembali utang Hilton yang senilai US$ 13 miliar, sebelum menggelar IPO.

Hilton juga memakai dana hasil IPO sebesar US$ 1,25 miliar untuk membayar utang. "Hasil IPO Hilton sudah cukup bermanfaat bagi Blackstone," ujar David Menlow, Presiden IPO Financial Network, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang riset IPO.

Blackstone telah menginvestasikan total dana sebesar US$ 6,4 miliar di Hilton. Pasca IPO, Blackstone menggenggam 76,2% saham Hilton yang senilai US$ 15 miliar. Ini berarti, pemegang saham telah menggandakan uangnya sebesar 2,3 kali.

Dari aksi IPO ini, Hilton dan pemegang saham lama menjual 117,6 juta saham. Jumlah itu merupakan kepemilikan publik terbesar kedua pada tahun ini, di bawah perusahaan pipa minyak Plains GP Holdings LP.

Hilton semula menawarkan 112,8 juta saham dengan kisaran harga US$ 18 - US$ 21 per saham. Seorang sumber mengatakan saham IPO itu mengalami kelebihan permintaan sekitar 10 kali, yang berarti permintaan investor jauh melampaui pasokan.

Aksi IPO Hilton bersamaan dengan mulai pulihnya industri perhotelan di Amerika Serikat. PricewaterhouseCoopers memprediksi, tarif kamar dan tingkat hunian hotel di negara ini meningkat pada tahun depan. Indeks Hotel Dow Jones AS naik mendekati 30% di tahun ini.

Editor: Sandy Baskoro