Himalaya raup pertumbuhan premi 18,1%



JAKARTA. PT Asuransi Himalaya Pelindung meraup pertumbuhan pendapatan premi bruto sebanyak 18,1% atau menjadi Rp 208,3 miliar hingga akhir tahun lalu.

Rilis dari lembaga pemeringkat efek ICRA Indonesia hari ini, Kamis (13/3) menyebutkan, pertumbuhan Asuransi Himalaya Pelindung yang ditopang lini usaha asuransi properti, kendaraan bermotor dan aneka.

Lini usaha asuransi properti berkontribusi sebesar 33,6% terhadap total premi perusahaan, sementara 24,2% premi berasal dari kendaraan bermotor dan 22,2% dari aneka.


Kendati pertumbuhan pendapatan premi brutonya cukup tinggi, secara netto, premi yang dikantongi Himalaya hanya naik tipis 3,9% menjadi sebesar Rp 111,6 miliar. Karena kinerjanya itu, Himalaya membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 2,1 miliar.

ICRA Indonesia menyematkan Himalaya dengan peringkat BBB+ atau triple B plus. Peringkat ini telah mempertimbangkan kinerja Himalaya.

“Peringkat dapat meningkat apabila Himalaya menunjukkan peningkatan kinerja dengan memperhatikan rasio kombinasinya atau memperkuat fleksibilitas finansialnya,” imbuh Kreshna D Armand, AVP – Analyst dari ICRA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri