KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Fintek Karya Nusantara (Finarya), pengelola platform LinkAja kelak akan jadi bagian
holding keuangan dan asuransi yang dikomadoi PT Danareksa (persero). Empat bank plat merah yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) siap suntikan modal. Masuknya Finraya sendiri sebelumnya telah diafirmasi oleh Deputi Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo. "Iya benar akan masuk ke holding," katanya kepada Kontan.co.id pekan lalu. Sementara terkait proses pembentukan Holding disebut Gatot masih dalam proses.
Lantaran akan masuk Holding, kepemilikan saham Finraya kelak juga akan digenggam oleh anggota Holding lainnya, termasuk anggota Himbara: PT Bank Mandiri (persero) Tbk (
BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (
BBRI), PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk (
BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk (BBTN). Ketua Himbara sekaligus Direktur Utama BTN Maryono membenarkan hal tersebut. Masuknya anggota Himbara sebagai pemilik saham Finraya terjadi lantaran mereka juga akan melebur ke Holding. "Finarya nantinya akan dimiliki beberapa BUMN, khususnya Himbara. Karena akan masuk holding keuangan, termasuk anak perusahaannya. Sehingga Finraya juga akan masuk ke holding," katanya kepada Kontan.co.id. Masuknya Himbara sesuai dengan tujuan dibentuknya Finraya sejak awal. Mengintegrasikan platform pembayaran anggota Himbara. Finraya sendiri dibentuk oleh PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk (TLKM). Saat ini Finraya dimiliki 99,99% oleh Telkomsel. Dibentuk akhir Januari lalu, Finraya dalam waktu dekat akan mengintegrasikan layanan pembayaran milik Telkomsel, T-Cash menjadi LinkAja. Ini yang menjadi platform pembayaran pelat merah tadi. LinkAja akan mengintegrasikan layanan QR Code, uang elektronik, hingga
card transaction.
Sebelumnya, Corporate Secretary Mandiri Rohan Hafas pada pertengahan Januari lalu sempat menyatakan, nantinya anggota Himbara yang masuk juga akan menyuntikan modal ke Finraya. Di mana ada dua opsi terkait suntikan modal, masing-masing anggota bisa tanam modal modal setara, atau tanam modal berbeda sesuai dengan aset masing-masing anggota Himbara. Dikonfirmasi soal tersebut, Wakil Direktur BNI Herry Sidharta bioang opsi penyuntikan modal dan nilainya masih dalam pembahasan. "Masih dalam proses pembicara," katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto