Jakarta. Hubungan antara bank-bank milik pemerintah (Himbara) kian mesra. Setelah bergandengan tangan di bisnis uang elektronik gerbang tol (e-toll), kali ini Himbara bakal kawin di bisnis mesin alat gesek (EDC). Agar perkawinan di bisnis EDC berjalan mulus, tiga bank pelat merah rela merogoh kocek sebesar Rp 100 miliar hingga Rp 125 miliar. Dana ini digunakan untuk menyewa seluruh EDC bank BUMN. Gambaran saja, biaya sewa mesin EDC berkisar antara Rp 160.000-Rp 200.000 per unit. Nantinya Himbara tidak akan mengelola langsung seluruh jaringan EDC, melainkan dikelola perusahan holding bank BUMN yang bakal berdiri di akhir tahun ini.
Himbara bakal kawin di bisnis mesin EDC
Jakarta. Hubungan antara bank-bank milik pemerintah (Himbara) kian mesra. Setelah bergandengan tangan di bisnis uang elektronik gerbang tol (e-toll), kali ini Himbara bakal kawin di bisnis mesin alat gesek (EDC). Agar perkawinan di bisnis EDC berjalan mulus, tiga bank pelat merah rela merogoh kocek sebesar Rp 100 miliar hingga Rp 125 miliar. Dana ini digunakan untuk menyewa seluruh EDC bank BUMN. Gambaran saja, biaya sewa mesin EDC berkisar antara Rp 160.000-Rp 200.000 per unit. Nantinya Himbara tidak akan mengelola langsung seluruh jaringan EDC, melainkan dikelola perusahan holding bank BUMN yang bakal berdiri di akhir tahun ini.