JAKARTA. Ketua Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara), Gatot M Suwondo menyatakan bank-bank BUMN siap menghadapi integrasi keuangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2020 nanti. Kesiapan tersebut bisa dilihat dari kinerja perbankan yang solid setiap tahunnya. Gatot menyebut, dari 2008 sampai akhir 2013, aset perbankan tumbuh rata-rata 16,5%. Pertumbuhan kredit perbankan sekitar 20% dan dana pihak ketiga tumbuh sebesar 15,9%. Di samping itu, kinerja permodalan perbankan pada periode tersebut, disebut Gatot mencapai 21,3%. Sementara kinerja laba-rugi perbankan mencapai sekitar 28%. Begitu pun dengan rasio kredit bermasalah cukup rendah, yaitu sebesar 2%. "Kinerja perbankan saat ini boleh dikatakan solid. Kinerja bank BUMN kuat secara fundamental. Untuk menghadapi MEA, bank-bank BUMN siap," kata Gatot dalam Seminar Konsolidasi Perbankan Menghadapi MEA 2020 di Jakarta, Selasa (26/8). Gatot menyebut bank yang ada di Indonesia saat ini sebagian besar merupakan bank lokal. Bank-bank di Indonesia meski relatif lebih kecil dari sisi aset dan permodalan, namun kinerja bank masih dapat bersaing dibanding dengan bank-bank di ASEAN lainnya. Dari sisi intermediasi, tercermin dari tingkat Loan To Deposit Ratio (LDR) yang masih sesuai batas aman 78%-92%. "Kalau soal persaingan, bank di Indonesia sudah bersaing. Well-tested karena secara regulasi yang paling liberal adalah Indonesia. Kinerja bank-bank di ASEAN, kita competing," ujarnya. Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk ini juga mengungkapkan, dari sisi profitabilitas, keuntungan industri bank di Indonesia merupakan yang paling tinggi dibanding negara-negara lain.
Himbara: Bank BUMN siap hadapi MEA
JAKARTA. Ketua Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara), Gatot M Suwondo menyatakan bank-bank BUMN siap menghadapi integrasi keuangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2020 nanti. Kesiapan tersebut bisa dilihat dari kinerja perbankan yang solid setiap tahunnya. Gatot menyebut, dari 2008 sampai akhir 2013, aset perbankan tumbuh rata-rata 16,5%. Pertumbuhan kredit perbankan sekitar 20% dan dana pihak ketiga tumbuh sebesar 15,9%. Di samping itu, kinerja permodalan perbankan pada periode tersebut, disebut Gatot mencapai 21,3%. Sementara kinerja laba-rugi perbankan mencapai sekitar 28%. Begitu pun dengan rasio kredit bermasalah cukup rendah, yaitu sebesar 2%. "Kinerja perbankan saat ini boleh dikatakan solid. Kinerja bank BUMN kuat secara fundamental. Untuk menghadapi MEA, bank-bank BUMN siap," kata Gatot dalam Seminar Konsolidasi Perbankan Menghadapi MEA 2020 di Jakarta, Selasa (26/8). Gatot menyebut bank yang ada di Indonesia saat ini sebagian besar merupakan bank lokal. Bank-bank di Indonesia meski relatif lebih kecil dari sisi aset dan permodalan, namun kinerja bank masih dapat bersaing dibanding dengan bank-bank di ASEAN lainnya. Dari sisi intermediasi, tercermin dari tingkat Loan To Deposit Ratio (LDR) yang masih sesuai batas aman 78%-92%. "Kalau soal persaingan, bank di Indonesia sudah bersaing. Well-tested karena secara regulasi yang paling liberal adalah Indonesia. Kinerja bank-bank di ASEAN, kita competing," ujarnya. Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk ini juga mengungkapkan, dari sisi profitabilitas, keuntungan industri bank di Indonesia merupakan yang paling tinggi dibanding negara-negara lain.