Himbara kaji penurunan tarif transaksi ATM



JAKARTA. Bank-bank milik negara (Himbara) sedang mengkaji penurunan tarif transfer antar sesama bank pelat merah. Ini seiring dengan penghematan yang didapat dari integrasi ATM Link Himbara dan mulai berpindahnya operasional ATM ke PT Jalin Pembayaran Nusantara (JPN)

Gatot Trihargo, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan Kementerian BUMN mengatakan, dengan integrasi ATM dan beralihnya operasional ATM ke JPN, bank BUMN bisa menghemat Rp 6 triliun sampai Rp 7 triliun.

"Hal ini diproyeksi bisa meningkatkan efisiensi yang nanti akhirnya bisa ditransmisikan ke biaya transaksi antar bank BUMN," ujar Gatot, Rabu (21/6).


Efisiensi ini nantinya akan berasal dari biaya pengelolaan uang tunai, ATM yang akan berpindah ke perusahaan switching Himbara yaitu PT JPN. Sebagai gambaran saja, untuk biaya pengelolaan ATM sekitar Rp 15 juta per bulan.

Saat ini Himbara sudah menggratiskan biaya tarik tunai untuk sesama bank BUMN. Namun, untuk transfer sesama bank pelat merah masih dikutip biaya Rp 4.000 per transaksi.

Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, ke depan sangat mungkin biaya transfer antar bank BUMN bisa turun. "Masih melihat pengurangan biaya dan dampaknya terhadap biaya transaksi," ujar Tiko sapaan akrab Kartika, Rabu (21/6).

Setelah Lebaran, Himbara menargetkan jumlah ATM BUMN yang sudah digabung dalam ATM Himbara Link sebanyak 15.000. Sampai akhir 2017 ditargetkan akan ada penggabungan sebanyak 30.000 atm Himbara. Sedangkan jumlah total ATM empat bank BUMN saat ini sebanyak 61.200 ATM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini