KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) tengah mendorong realisasi program bantuan sosial non tunai (bansos) yang juga menjadi fokus utama pemerintahan Presiden RI Joko Widodo. Dalam penerapannya, pemerintah menggandeng empat bank BUMN antara lain PT Bank Mandiri (persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. Keempat bank tersebut bertugas untuk menyalurkan dan membantu pemerintah dalam menerapkan program bansos tersebut. Hanya saja, dalam penerapannya, bank kerap mendapatkan masalah antara lain keterbatasan jaringan telekomunikasi di kawasan terpencil (remote area). Untuk menjembatani hal tersebut, beberapa bank pun keluar dengan ide untuk memanfaatkan teknologi electronic data capture (EDC) secara offline khusus di daerah yang sulit mendapatkan jaringan telekomunikasi. Singkatnya, data dan transaksi baik penarikan ataupun pencairan bansos oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) terlebih dahulu disimpan di dalam EDC secara offline. Setelah mendapatkan jaringan, barulah data tersebut dimasukan (input) ke kantor cabang bank terdekat. Direktur Jaringan dan Distribusi BTN pun mengamini bahwa teknologi tersebut memang telah dikembangkan oleh Himpunan Bank Milik Negara Himbara) dengan tujuan untuk mempermudah penyaluran bansos di daerah. "Ini tujuannya agar penyaluran bansos di daerah-daerah yang sinyalnya susah diperoleh bisa berjalan," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (18/12). Hanya saja, pengembangan teknologi tersebut belum dimanfaatkan oleh BTN lantaran daerah yang menjadi lokasi penyaluran bansos oleh BTN masih dapat dijangkau dengan sinyal lewat ponsel. "Pengembangannya sendiri sampai saat ini sudah dilakukan BNI, mungkin sudah digunakan mereka dalam penyaluran bansos di daerah tertentu tadi," tambahnya. Belum lagi, teknologi EDC offline ini juga dilengkapi dengan teknologi mutakhir seperti biometrik guna memastikan identitas penerima bantuan sosial agar tepat sasaran. Sementara itu, Direktur Kelembagaan Bank Mandiri Kartini Sally mengatakan untuk mengantisipasi wacana penggunaan teknologi biometrik dan EDC offline dalam penyaluran bansos, bank bersandi saham BMRI ini malah sudah menyiapkan smart EDC. "Kami sedang menyiapkan Smart EDC atau EDC Android yang memiliki kemampuan biometrik dan membaca e-KTP, di mana kemampuan ini diperlukan pada saat dilakukan transaksi EDC secara offline," ujar Kartini. Tentunya, seluruh pelaksanaan ini nantinya juga akan dilakukan koordinasi terlebih dulu dengan Kemensos selaku pemangku kebijakan Bansos.
Himbara pakai EDC offline dan biometrik di bansos
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) tengah mendorong realisasi program bantuan sosial non tunai (bansos) yang juga menjadi fokus utama pemerintahan Presiden RI Joko Widodo. Dalam penerapannya, pemerintah menggandeng empat bank BUMN antara lain PT Bank Mandiri (persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. Keempat bank tersebut bertugas untuk menyalurkan dan membantu pemerintah dalam menerapkan program bansos tersebut. Hanya saja, dalam penerapannya, bank kerap mendapatkan masalah antara lain keterbatasan jaringan telekomunikasi di kawasan terpencil (remote area). Untuk menjembatani hal tersebut, beberapa bank pun keluar dengan ide untuk memanfaatkan teknologi electronic data capture (EDC) secara offline khusus di daerah yang sulit mendapatkan jaringan telekomunikasi. Singkatnya, data dan transaksi baik penarikan ataupun pencairan bansos oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) terlebih dahulu disimpan di dalam EDC secara offline. Setelah mendapatkan jaringan, barulah data tersebut dimasukan (input) ke kantor cabang bank terdekat. Direktur Jaringan dan Distribusi BTN pun mengamini bahwa teknologi tersebut memang telah dikembangkan oleh Himpunan Bank Milik Negara Himbara) dengan tujuan untuk mempermudah penyaluran bansos di daerah. "Ini tujuannya agar penyaluran bansos di daerah-daerah yang sinyalnya susah diperoleh bisa berjalan," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (18/12). Hanya saja, pengembangan teknologi tersebut belum dimanfaatkan oleh BTN lantaran daerah yang menjadi lokasi penyaluran bansos oleh BTN masih dapat dijangkau dengan sinyal lewat ponsel. "Pengembangannya sendiri sampai saat ini sudah dilakukan BNI, mungkin sudah digunakan mereka dalam penyaluran bansos di daerah tertentu tadi," tambahnya. Belum lagi, teknologi EDC offline ini juga dilengkapi dengan teknologi mutakhir seperti biometrik guna memastikan identitas penerima bantuan sosial agar tepat sasaran. Sementara itu, Direktur Kelembagaan Bank Mandiri Kartini Sally mengatakan untuk mengantisipasi wacana penggunaan teknologi biometrik dan EDC offline dalam penyaluran bansos, bank bersandi saham BMRI ini malah sudah menyiapkan smart EDC. "Kami sedang menyiapkan Smart EDC atau EDC Android yang memiliki kemampuan biometrik dan membaca e-KTP, di mana kemampuan ini diperlukan pada saat dilakukan transaksi EDC secara offline," ujar Kartini. Tentunya, seluruh pelaksanaan ini nantinya juga akan dilakukan koordinasi terlebih dulu dengan Kemensos selaku pemangku kebijakan Bansos.