Himbara : Penyertaan modal FLPP BTN lebih tinggi



JAKARTA. Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menilai sebaiknya komposisi penyertaan modal dan pemerintah dalam Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) lebih tinggi dibandingkan bank-bank lain yang ikut program FLPP. "Untuk BTN kami minta subsidi lebih tinggi. Kalau yang lain 50:50 tidak apa, tapi untuk BTN harus lebih tinggi," terang Ketua Himbara Gatot M Suwondo, Rabu, (15/2). Mengenai keinginan Kementerian Perumahan Rakyat yang meminta suku bunga FLPP diturunkan, Himbara menyepakati untuk bank di luar BTN bunga FLPP sebesar 7,25%. "Kami (Himbara) akan mengagendakan pembahasan bunga FLPP nanti malam. Kalau tiga bank lainnya (BNI, BRI, Bank Mandari) masih bisa dengan porsi 50:50 bunganya 7,25%. Kalau BTN masih berat, tetap dengan 60:40," paparnya Gatot. Pada kesempatan yang sama Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk Glen Glenardi menambahkan, pihaknya akan ikut dengan skim yang diberlakukan bagi BTN. Ini lantaran skim pembiayaan Bukopin setara dengan BTN untuk FLPP. "Kami mau skim subsidi antara 60%-70% dari pemerintah. Kalau BTN masuk, kami masuk," terang Glen. Mengenai suku bunga sebesar 7,25% Glen menilai bisa direalisasikan bila porsi subsidi dari pemerintah ada di kisaran 60%-70%. Bagi Bukopin, keikutsertaan dalam FLPP untuk pembelajaran perseroan menggarap bisnis perumahan. Saat ini porsi KPR Bukopin sekitar 4%. "Kami yakin setidaknya bisa menyalurkan FLPP sampai Rp 1 triliun," ucap Glen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: