JAKARTA. Bank-bank pelat merah yang tergabung di Himpunan Bank milik Negara (Himbara) sudah berketetapan hati membatalkan niat mengakuisisi PT Artajasa Pembayaran Elektronis. Alasannya, Artajasa mematok harga jual terlampau mahal. Sumber KONTAN berbisik, Artajasa meminta harga akuisisi mencapai Rp 5 triliun. Angka ini jauh di atas bujet yang disiapkan Himbara sebesar Rp 500 miliar. Sebagai gantinya, Himbara memulai proses mendirikan perusahaan switching. Target Himbara, perusahaan switching ini bisa resmi beroperasi tahun depan. Sebelumnya, Himbara bakal mengintegrasikan jaringan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) anggota Himbara.
Saat ini, empat bank Himbara yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Tabungan Negara (BTN) memiliki total ATM sebanyak 60.000 mesin. Menurut Sis Apik Wijayanto, Direktur Konsumer BRI, tahap awal pendirian switching dimulai dengan menunjuk bank jangkar atau anchor bank. Prosesnya sudah berjalan 50% dan direncanakan kelar sebelum Oktober 2016.