JAKARTA. Himpunan Bank-Bank Umum Milik Negara (Himbara) terus mematangkan rencana integrasi mesin anjungan tunai mandiri (ATM) antar bank BUMN. Ketua Umum Himbara Asmawi Syam mengatakan, pihaknya akan segera melakukan penentuan kebutuhan modal untuk mengakuisisi perusahaan switching atau mendirikan perusahaan switching sendiri. Targetnya, penentuan kebutuhan modal ini di kuartal II-2016 setelah konsultan Himbara menyebutkan nilai yang pantas untuk mengakuisisi perusahaan tersebut. Tanpa menyebutkan nama, Asmawi menambahkan pihaknya akan mengakuisisi perusahaan switching lokal. Jika tidak berjalan mulus, Himbara memilih jalan untuk mendirikan perusahaan sendiri. Kepala Bidang Dana Himbara sekaligus Direktur Funding and Distribution PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Sis Apik Wijayanto menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan ancang-ancang harga untuk mengakuisisi perusahaan tersebut sesuai dengan aset dan bisnis mereka. "Kami menyiapkan dana sekitar Rp 500 miliar. Harapannya, dapat mengakuisisi di bawah Rp 500 miliar," katanya, kepada KONTAN, Rabu (2/3).
Himbara siapkan Rp 500 miliar untuk switching
JAKARTA. Himpunan Bank-Bank Umum Milik Negara (Himbara) terus mematangkan rencana integrasi mesin anjungan tunai mandiri (ATM) antar bank BUMN. Ketua Umum Himbara Asmawi Syam mengatakan, pihaknya akan segera melakukan penentuan kebutuhan modal untuk mengakuisisi perusahaan switching atau mendirikan perusahaan switching sendiri. Targetnya, penentuan kebutuhan modal ini di kuartal II-2016 setelah konsultan Himbara menyebutkan nilai yang pantas untuk mengakuisisi perusahaan tersebut. Tanpa menyebutkan nama, Asmawi menambahkan pihaknya akan mengakuisisi perusahaan switching lokal. Jika tidak berjalan mulus, Himbara memilih jalan untuk mendirikan perusahaan sendiri. Kepala Bidang Dana Himbara sekaligus Direktur Funding and Distribution PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Sis Apik Wijayanto menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan ancang-ancang harga untuk mengakuisisi perusahaan tersebut sesuai dengan aset dan bisnis mereka. "Kami menyiapkan dana sekitar Rp 500 miliar. Harapannya, dapat mengakuisisi di bawah Rp 500 miliar," katanya, kepada KONTAN, Rabu (2/3).