HIMKI: Ekspor mebel dan kerajinan kayu masih tumbuh 9% di semester I-2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) optimis ekspor mebel dan kerajinan kayu bakal meningkat signifikan tahun ini. Perolehan ekspor sepanjang semester I 2018 kemarin masih memperlihatkan kenaikan yang signifikan year on year (yoy).

Abdul Sobur, Sekjen HIMKI mengatakan, pada paruh pertama tahun ini nilai ekspornya cukup menggembirakan. "Kami catat rekapituliasinya ada kenaikan 9% dibandingkan semester I tahun lalu," ungkap Abdul kepada Kontan.co.id, Minggu (26/8).

Menurut catatan HIMKI, nilai ekspor total mebel dan kerajinan kayu pada sampai Juni 2018 ialah US$ 1,32 miliar, sedangkan periode yang sama tahun lalu US$ 1,22 miliar. Untuk mebel nilai sampai Juni US$ 908 juta, sedangkan kerajinan senilai US$ 421 juta dimana masing-masing segmen tumbuh 9% dan 8% yoy.


Selain demand dari pasar global yang cukup baik, menurut Abdul pertumbuhan juga didukung oleh International Furniture Expo (Ifex) yang berlangsung pada Maret kemarin. "Memag ada intervensi dari Ifex, dimana setelah itu ada banyak pengiriman barang pada April hingga Juni," katanya.

Sementara itu sampai periode Juli-Agustus 2018 ini Abdul melihat kenaikan masih berkisar 3%-4% secara month to month. "Harapannya sampai akhir tahun nanti bisa 9% saja kenaikannya maka target kemungkinan bakal tercapai," urainya.

Sebelumnya HIMKI di 2018 kami mematok ekspor mebel sekitar US$ 1,8 miliar sementara ekspor kerajinan sebesar US$ 900 juta. Sebagai informasi, Pemerintah telah mencanangkan target ekspor US$ 5 miliar hingga akhir 2019 untuk market global mebel dan kerajinan di Indonesia.

Memasuki semester II ini ada beberapa peluang yang bakal diraih industri mebel dan kerajinan. Salah satu yang paling besar menurut Abdul ialah pameran mebel yang kemungkinan digelar kembali di September tahun ini.

Biasanya para pelaku industri akan menggunakan ajang tersebut sebagai kesempatan untuk mengejar target omset hingga akhir tahun. Kualitas produk kayu Indonesia menurut Abdul tak kalah dengan negara lainnya, sehingga mebel dan kerajinan lokal banyak yang memasok kebutuhan pasar dunia.

Beberapa negara tujuan ekspor produk kerajinan dalam negeri tersebut contohnya AS, Inggris, Belanda, Jerman, Prancis, Australia, Belgia, Korea Selatan, Taiwan, Jepang, Italia, dan Uni Arab Emirat (UAE).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .