KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) memproyeksikan nilai ekspor furnitur dan kerajinan akan mencapai US$ 6 miliar di tahun 2026. Angka ini dari lebih tinggi dari data yang dirilis Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang menyebut kontribusi pasar furniture Indonesia di kisaran US$ 2,5 miliar, padahal pasar furnitur dunia memiliki nilai US$ 300 miliar. Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur mengatakan, industri furnitur tidak hanya meningkatkan ekspor tetapi juga mempertahankan dan menciptakan sekitar 500.000 lapangan kerja formal. Selain itu, kapasitas produksi nasional diperkirakan dapat meningkat 40% hingga 50% secara bertahap dalam jangka menengah. Namun, target ini menurut Sobur dapat dicapai dengan kebijakan yang tepat. Menurut Sobur, angka-angka tersebut bisa diraih dengan asumsi adanya perbaikan akses pembiayaan, deregulasi fiskal–kepabeanan yang konsisten, serta stimulus ekspor yang tepat sasaran.
HIMKI Proyeksi Ekspor Industri Furnitur Bisa Tembus US$ 6 Miliar pada 2026
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) memproyeksikan nilai ekspor furnitur dan kerajinan akan mencapai US$ 6 miliar di tahun 2026. Angka ini dari lebih tinggi dari data yang dirilis Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang menyebut kontribusi pasar furniture Indonesia di kisaran US$ 2,5 miliar, padahal pasar furnitur dunia memiliki nilai US$ 300 miliar. Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur mengatakan, industri furnitur tidak hanya meningkatkan ekspor tetapi juga mempertahankan dan menciptakan sekitar 500.000 lapangan kerja formal. Selain itu, kapasitas produksi nasional diperkirakan dapat meningkat 40% hingga 50% secara bertahap dalam jangka menengah. Namun, target ini menurut Sobur dapat dicapai dengan kebijakan yang tepat. Menurut Sobur, angka-angka tersebut bisa diraih dengan asumsi adanya perbaikan akses pembiayaan, deregulasi fiskal–kepabeanan yang konsisten, serta stimulus ekspor yang tepat sasaran.