KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana akan memberi insentif UKM pada bidang funiture dari sisi Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SVLK) yang akan disubsidi oleh pemerintah. Pengusaha mebel berharap ini bisa menjadi momentum untuk menerapkan regulasi sertifikasi tersebut murni pada sektor hulu saja. Sekretaris Jenderal Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) Abdul Sobur menjelaskan bahwa penerapan SVLK pada sektor hulu hingga hilir sesungguhnya tidak efisien. Pasalnya, cukup dengan fokus pada sektor hulu maka otomatis produk yang dihasilkan hilir akan sesuai dengan amandemen anti pembalakan ilegal. "Kalau kita berpikir hilir harus disertifikasi artinya kita meragukan yang di hulu. Kenapa solusinya di subsidi, justru harusnya SVLK hilir langsung saja yang dihilangkan," katanya saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (12/7).
Himki: Subsidi SVLK sebaiknya difokuskan ke sektor hulu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana akan memberi insentif UKM pada bidang funiture dari sisi Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SVLK) yang akan disubsidi oleh pemerintah. Pengusaha mebel berharap ini bisa menjadi momentum untuk menerapkan regulasi sertifikasi tersebut murni pada sektor hulu saja. Sekretaris Jenderal Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) Abdul Sobur menjelaskan bahwa penerapan SVLK pada sektor hulu hingga hilir sesungguhnya tidak efisien. Pasalnya, cukup dengan fokus pada sektor hulu maka otomatis produk yang dihasilkan hilir akan sesuai dengan amandemen anti pembalakan ilegal. "Kalau kita berpikir hilir harus disertifikasi artinya kita meragukan yang di hulu. Kenapa solusinya di subsidi, justru harusnya SVLK hilir langsung saja yang dihilangkan," katanya saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (12/7).