Himpuli desak Kemtan batalkan rencana impor daging bebek Malaysia



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) mendesak Kementerian Pertanian (Kemtan) membatalkan atau tidak memberi persetujuan impor daging bebek dari Malaysia. Hal ini dikhawatirkan akan mematikan peternakan bebek dalam negeri karena kalah bersaing. 

Ketua Himpuli Ade M Zulkarnain mengatakan, dua tahun lalu, bebek asal Malaysia telah dilarang masuk ke Indonesia. Hal itu lantaran bebek asal negeri jiran tersebut terkena wabah penyakit.

"Itu merupakan momentum yang pas untuk menghentikan impor," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (22/7). 


Baca Juga: Bergelimang harta bisa melarat mendadak akibat kesalahan begini

Ia menuturkan, pasca penutupan impor bebek Malaysia usaha peternakan bebek di dalam negeri semakin bergairah. Namun para peternak kaget ketika mendengar dalam waktu dekat, daging bebek impor akan masuk.

"Hal ini merupakan sikap yang tidak peduli peternak sendiri, kabarnya Kemtan segera kasih lampu hijau," ujar Ade.

Ia mengatakan, bila Kemtan akhirnya memberikan rekomendasi impor bebek dari Malaysia, maka bisa mematikan usaha peternakan lokal. Ia menduga, impor ini dibuka karena ada desakan dari importir.

Baca Juga: Melawan dominasi motor merek Jepang

Sejauh ini, Ade mengatakan, kajian dokumen impor daging bebek Malaysia itu telah disetujui dan selanjutnya on site review. "Yang membuat kami pesimis karena importir punya akses dengan Ragunan dan Senayan," tambahnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Namun ia mengatakan, importir tersebut berasal dari Medan, Sumatra Utara. Himpuli mengkhawatirkan bila impor bebek dibuka maka berpotensi membuka celah bagi masuknya impor daging ayam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli