Himpun dana jangka panjang, dana investasi industri asuransi jiwa terus menanjak



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana investasi industri asuransi jiwa salah satu penopang kegiatan pasar modal di Indonesia. Banyak dana asuransi yang diinvestasikan ke berbagai instrumen portofolio mulai dari saham, reksadana hingga surat utang.

Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon mengatakan, total investasi asuransi jiwa mencapai Rp 481,40 triliun per kuartal tiga 2019. Jumlah tersebut meningkat dari realisasi 2018 sebesar Rp 461,63 triliun.

Baca Juga: Begini cara memilih perusahaan asuransi agar terhindar gagal bayar


“Nilai investasi asuransi terus bertambah dalam bentuk sukuk Rp 32,37 triliun, SBN Rp 73,92 triliun, reksadana Rp 165,06 triliun dan saham Rp 152,25 triliun. Nah, berarti kam banyak berinvestasi ke pasar modal,” kata Budi di Bogor, Jumat (28/2).

Menariknya, investasi asuransi jiwa bersifat jangka panjang. Dengan sifatnya itu, meski kondisi pasar modal naik turun atau volatile tapi asuransi jiwa tidak begitu saja memindahkan investasinya ke instrumen lain atau melakukan trading (perdagangan).

“Ini bukan dana jangka pendek bisa keluar dari pasar. Berbeda dengan sektor lain, investasi asuransi bersifat jangka panjang dan umumnya tidak aktif untuk diperdagangkan,” ungkapnya.

Ia menekankan, kontrak investasi asuransi jiwa tidak untuk waktu dua bulan hingga setahun karena bersifat jangka panjang. Karena dana tersebut, salah satunya untuk memenuhi kebutuhan dana pensiun dan biaya pendidikan anak bagi pemegang polis.

Baca Juga: Agar tak tersandung gagal bayar, kenali empat produk asuransi jiwa berikut

Sifat jangka panjang tersebut membuat dana investasi asuransi jiwa ini cocok untuk menopang pembiayaan pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) di Tanah Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi