Hina Indonesia miskin, bos Big Blue Taxi di Malaysia akhirnya minta maaf



KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Pendiri Big Blue Taxi Services Datuk Shamsubahrin Ismail pada Rabu (28/8) akhirnya minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena menyebut rakyat Indonesia miskin. Ucapannya tersebut memicu kemarahan pengemudi Go-Jek di Indonesia.

Mengutip malaymail.com, dalam konferensi pers yang digelar hari ini, Shamsubahrin mengaku platform media sosialnya termasuk WhatsApp dibanjiri pesan dari warga Indonesia yang marah dan tidak terima dengan pernyataannya.

Baca Juga: Viral di media sosial, bos taksi Malaysia hina Indonesia miskin gara-gara Go-Jek


Shamsubahrin mengaku, pernyataan dia sebelumnya hanya didasarkan pada laporan berita yang dia baca mengenai perekonomian Indonesia.

"Indonesia ada di dalam hati saya, masyarakat Indonesia ada di dalam hati saya," katanya.

Dia menambahkan, "Saya banyak mendapatkan pesan yang masuk ke dalam handphone dari masyarakat Indonesia, juga dari pengemudi Go-Jek. Saya juga masuk dalam group WhatsApp pengemudi Go-Jek dan Grab."

Baca Juga: Gojek kembali jadi 20 besar perusahaan yang mengubah dunia

Pada kesempatan itu, dia meminta maaf karena memberikan label miskin kepada warga Indonesia. "Label itu saya ucapkan berdasarkan laporan yang saya terima," katanya.

Pernyataan Shamsubahrin menyebabkan kemarahan pengemudi Go-Jek di Indonesia. Bahkan sekitar 10 ribu pengemudi ojek online berencana unjuk rasa di Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia pada Jumat, (30/8) mendatang. Tuntutan mereka antara lain, agar Shamsubahrin meminta maaf, karena menyebut Go-Jek hanya cocok untuk diterapkan di Indonesia yang tingkat kemiskinannya tinggi.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie