Jakarta. Pemerintah telah menyiapkan jurus untuk menghadapi potensi tarik-menarik likuiditas di masyarakat (crowding put) akibat besarnya penerbitan obligasi korporasi pada tahun ini. Salah satu caranya, yaitu memperbesar porsi penerbitan surat berharga negara (SBN) berdenominasi valuta asing. Sebelumnya, Direktur Utama Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Ignatius Girendroheru memperkirakan penerbitan obligasi akan ramai seiring banyaknya obligasi jatuh tempo. Bahkan, Direktur IBPA Wahyu Trenggono memperkirakan penerbitan obligasi korporasi tahun ini bakal lebih tinggi ketimbang tahun lalu. Hitungan dia, penerbitan obligasi hingga Agustus mendatang saja bisa mencapai Rp 67,13 triliun.
Hindari "crowding out", SBN valas akan diperbanyak
Jakarta. Pemerintah telah menyiapkan jurus untuk menghadapi potensi tarik-menarik likuiditas di masyarakat (crowding put) akibat besarnya penerbitan obligasi korporasi pada tahun ini. Salah satu caranya, yaitu memperbesar porsi penerbitan surat berharga negara (SBN) berdenominasi valuta asing. Sebelumnya, Direktur Utama Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Ignatius Girendroheru memperkirakan penerbitan obligasi akan ramai seiring banyaknya obligasi jatuh tempo. Bahkan, Direktur IBPA Wahyu Trenggono memperkirakan penerbitan obligasi korporasi tahun ini bakal lebih tinggi ketimbang tahun lalu. Hitungan dia, penerbitan obligasi hingga Agustus mendatang saja bisa mencapai Rp 67,13 triliun.