Hindari Depresi lantaran Baby Blues, Guna Ciptakan Hubungan dengan Anak Lebih Baik



MOMSMONEY.ID - Baby blues identik dengan ibu yang baru saja memiliki anak. Hal ini bisa mengganggu kualitas hubungan orang tua dan anak. Padahal, dengan kualitas yang baik, sebenarnya bisa menciptakan banyak dampak positif ke anak. 

Wendy Said, M.Psi, Psikolog Rumah Sakit Bethsaida, mengatakan, fungsi keluarga, kualitas hubungan orang tua dan anak, serta kepuasan dalam keluarga merupakan beberapa faktor signifikan terhadap kebahagiaan anak.

Secara umum, relasi sosial memiliki peran yang sangat besar terhadap kebahagiaan seseorang.


"Oleh karena itu, anak yang bahagia diciptakan dari keluarga yang penuh kasih sayang, disiplin yang cenderung konsisten, konflik yang menunjukkan cara penyelesaian masalah, dan hubungan yang harmonis," kata Wendy dalam siaran pers yang diterima MOMSMONEY dari Mothercare, Selasa (5/3).

Menurutnya, motherhood merupakan pengalaman yang sangat panjang dan besar, banyak perasaan dan emosi yang tersentuh ketika seseorang pertama kali menjadi ibu atau ayah.

Baca Juga: Beda Dari Baby Blues, Ini Loh Penjelasan dan Tanda Postpartum Depression

Rasa takut, cemas, senang, perubahan fisik, dan rasa lelah bisa membuat seseorang merasa kewalahan, sehingga terjadi perubahan mood yang dikenal dengan baby blues.

"Akan tetapi, baby blues yang berkepanjangan dengan kondisi seperti mood yang sering berubah, kesulitan untuk memenuhi kebutuhan anak, menjaga kebersihan pribadi, perasaan putus asa, atau kesulitan tidur, hal inilah yang disebut dengan post-partum depression," kata Wendy. 

Wendy menambahkan, salah satu cara yang terpenting untuk mencegah post-partum depression adalah dengan mengetahui batas dari kemampuan kita masing-masing dan mencari bantuan dari orang di sekeliling kita yang bisa dipercaya.

Misalnya, orang tua, kakek, nenek, saudara, teman, pasangan, profesional, atau perawat dan sistem sosial yang ada di sekeliling kita.

Ibu dan ayah yang baru pertama kali menjadi orang tua bisa sama-sama belajar cara mengganti popok, membuat susu, atau menggendong bayi sebelum keluar dari rumah sakit.

"Dengan demikian, ibu ataupun ayah bisa beristirahat secara bergiliran, membagi tugas, menjaga kesehatan mental masing-masing, dan melindungi kebahagiaan si kecil," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Francisca bertha