KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps diperkirakan akan semakin menekan pasar obligasi dalam negeri. Semenjak wacana tersebut mulai ramai dibicarakan, yield acuan SBN 10 tahun bahkan sudah menguat dari kisaran 6,8% pada bulan lalu menjadi 7,41% pada hari ini, Kamis (12/5). Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi meyakini, langkah The Fed tersebut akan memberi tekanan pada pasar obligasi Indonesia. Padahal, pasar surat utang Indonesia sejatinya sudah dibayangi oleh inflasi Indonesia yang diprediksi melonjak. “Jika sampai inflasi dalam negeri menembus level 3%, maka akan menjadi salah satu dorongan bagi Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan, mengikuti arah kebijakan the Fed,” katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (12/5).
Hindari Efek Kenaikan Bunga, MI Perbanyak Obligasi Korporasi di Racikan Portofolio
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps diperkirakan akan semakin menekan pasar obligasi dalam negeri. Semenjak wacana tersebut mulai ramai dibicarakan, yield acuan SBN 10 tahun bahkan sudah menguat dari kisaran 6,8% pada bulan lalu menjadi 7,41% pada hari ini, Kamis (12/5). Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi meyakini, langkah The Fed tersebut akan memberi tekanan pada pasar obligasi Indonesia. Padahal, pasar surat utang Indonesia sejatinya sudah dibayangi oleh inflasi Indonesia yang diprediksi melonjak. “Jika sampai inflasi dalam negeri menembus level 3%, maka akan menjadi salah satu dorongan bagi Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan, mengikuti arah kebijakan the Fed,” katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (12/5).