KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis points (bps) dan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) menaikkan suku bunga sebesar 50 bps diperkirakan akan menekan pasar obligasi dalam negeri. Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Division, PT Henan Putihrai (HP) Asset Management Reza Fahmi Riawan mengatakan, HPAM akan menambah porsi obligasi melalui pasar primer atau pada penawaran umum obligasi ketika suku bunga naik seperti saat ini. "Kami punya obligasi yang jatuh tempo di bulan Agustus dan September ini sebesar 10% dari dana kelolaan. Obligasi yang akan/sudah jatuh tempo, akan digantikan dengan yield obligasi yang lebih tinggi, sehingga secara keseluruhan yield portofolio juga akan naik," ujar Reza kepada Kontan.co.id, Kamis (22/9).
Hindari Efek Kenaikan Bunga, MI Perbanyak Obligasi Melalui Pasar Perdana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis points (bps) dan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) menaikkan suku bunga sebesar 50 bps diperkirakan akan menekan pasar obligasi dalam negeri. Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Division, PT Henan Putihrai (HP) Asset Management Reza Fahmi Riawan mengatakan, HPAM akan menambah porsi obligasi melalui pasar primer atau pada penawaran umum obligasi ketika suku bunga naik seperti saat ini. "Kami punya obligasi yang jatuh tempo di bulan Agustus dan September ini sebesar 10% dari dana kelolaan. Obligasi yang akan/sudah jatuh tempo, akan digantikan dengan yield obligasi yang lebih tinggi, sehingga secara keseluruhan yield portofolio juga akan naik," ujar Reza kepada Kontan.co.id, Kamis (22/9).