Hindari eskalasi perang dagang, China minta AS batalkan tarif tambahan



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China tampaknya mulai mengendur. China berharap, AS bisa membatalkan pengenaan tarif tambahan untuk menghindari eskalasi perang dagang.

"Yang paling penting saat ini adalah menciptakan kondisi yang diperlukan bagi kedua belah pihak untuk melanjutkan negosiasi," kata Gao Feng, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, kepada wartawan, Kamis (29/8), seperti dikutip Reuters.

Saat ini, Gao mengatakan, China dan AS sedang mendiskusikan pembicaraan perdagangan putaran berikutnya, yang rencananya berlangsung September nanti. Tapi, harapan untuk kemajuan negosiasi ini bergantung pada apakah AS bisa menciptakan kondisi yang menguntungkan atau tidak.


Baca Juga: Perang dagang kian panas, AS jadi kenakan tarif tambahan 5% atas impor China

Sehari sebelumnya, Rabu (28/8), Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) secara resmi menegaskan kembali rencana Presiden Donald Trump untuk mengenakan tarif tambahan sebesar 5% jadi 15% pada produk impor China senilai US$ 300 miliar mulai 1 September dan 15 Desember.

Mengutip Reuters, lewat pemberitahuan Federal Register, USTR mengatakan, mereka akan mengenakan tarif 15% untuk sebagian barang impor China mulai 1 September. Sementara sisanya termasuk ponsel dan laptop pemberlakuan tarif 15% pada 15 Desember.

Trump mengumumkan kenaikan tarif tersebut pada Jumat (22/8) pekan lalu lewat akun Twitter-nya. Ini sebagai tanggapan atas tarif balasan Cina terhadap barang-barang AS senilai US$ 75 miliar, termasuk minyak mentah.

Baca Juga: Soal kesepakatan dagang, editor media China sebut Trump membual

Trump menuduh China melakukan praktik perdagangan tidak adil. Ia akan mendorong kesepakatan yang akan menyeimbangkan kembali hubungan yang menguntungkan produsen dan pekerja AS.

“Kami tidak membutuhkan China, dan sejujurnya, akan jauh lebih baik tanpa mereka. Sejumlah besar uang yang dihasilkan dan dicuri oleh China dari Amerika Serikat, tahun demi tahun, selama beberapa dekade, akan dan harus BERHENTI,” demikian kicauan Trump.

"Perusahaan-perusahaan besar Amerika kami dengan ini diperintahkan untuk segera mulai mencari alternatif selain China, termasuk membawa perusahaan Anda ke RUMAH dan membuat produk Anda di AS," tambah Trump.

Editor: S.S. Kurniawan