Hindari kesalahpahaman, pasukan China di Laut China Selatan diajari bahasa Inggris



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pasukan China yang ditempatkan di Laut Cina Selatan sedang diajari bahasa Inggris untuk menghindari kesalahpahaman jika ada gesekan dengan pasukan dari negara lain di jalur laut yang disengketakan sejumlah negara tersebut.

South Morning China Post mengutip sebuah laporan dari televisi berbahasa Inggris milik negara, China Global Television Network (CGTN) melaporkan, keterampilan berbahasa Inggris tersebut penting dan harus diambil.

Pasukan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menggunakan celah dalam jadwal pelatihan militer mereka untuk pembelajaran terkonsentrasi dan belajar mandiri.


“Dalam beberapa tahun terakhir, negara dan pasukan di luar China telah memprovokasi masalah dan menciptakan ketegangan di Laut China Selatan. Pasukan angkatan laut di Komando Teater Selatan berada di garis depan dalam menjaga hak serta menjaga perdamaian dan stabilitas regional di Laut China Selatan,” sebut laporan itu.

Baca Juga: PDB China tembus 100 triliun yuan, China capai tonggak sejarah baru

Selama latihan militer baru-baru ini di Kepulauan Paracel, bagian dari latihan tersebut termasuk menggunakan bahasa Inggris saat terlibat dengan pasukan "musuh". Seorang tentara terdengar dalam siaran tersebut mengatakan dalam bahasa Inggris: “Kamu dikepung. Menyerah."

Liu Chuanming, seorang komandan Tiongkok dari sebuah distrik polisi laut di Paracels mengatakan, pengerahan pasukan yang diajari bahasa Inggris itu berada di garis depan pertahanan militer Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan.

“Kami harus memastikan bahwa niat kami dapat tersampaikan dengan akurat, oleh karena itu kami perlu meningkatkan level bahasa Inggris kami,” kata Liu.

PLA telah mengusir sejumlah kapal asing dari Laut Cina Selatan dalam setahun terakhir. Baru-baru ini, sebuah kapal perang Tiongkok menggunakan bahasa Inggris untuk memperingatkan kapal dagang asing di daerah tersebut selama misi jelajah kesiapan tempur PLA, dengan pesan: “Saya memperingatkan Anda lagi. Segera pergi atau kami akan mengambil tindakan lebih lanjut. "

Pada Desember 2020, PLA mengerahkan angkatan laut dan udara saat mengadang Kapal USS John S. McCain yang mendekati Kepulauan Spratly dalam apa yang Amerika Serikat (AS) gambarkan sebagai latihan "kebebasan navigasi".

Kejadian serupa terjadi pada Agustus 2020, saat Kapal perang USS Mustin memasuki perairan teritorial yang diklaim China di lepas Kepulauan Paracel.

Selanjutnya: Tegangan tinggi di Laut China Selatan, Beijing gelar latihan militer yang menakutkan

Editor: Khomarul Hidayat