Hindari konflik dengan China, Presiden Ceko pun turun tangan



KONTAN.CO.ID - Praha. Presiden Ceko Milos Zeman harus turun tangan meredakan perselisihan dengan China atas kunjungan Kepala Senat Ceko Milos Vystrcil ke Taiwan awal pekan lalu. Kunjungan tersebut menyebabkan kemarahan China hingga berlarut-larut dan saling balas pernyataan dari kedua negara.

Zeman menyebut kunjungan Vystrcil ke Taiwan sebagai "provokasi kekanak-kanakan" sebagaimana dilansir dari Reuters, Minggu (6/9/2020). Vystrcil juga sempat menjadi sorotan karena mengatakan kepada Parlemen Taiwan bahwa dia adalah "orang Taiwan".

Pada Senin (31/8/2020), Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyebut kunjungan tersebut sebagai sebuah "provokasi". Dia juga mengancam bahwa China akan membuat Vystrcil "membayar harga tinggi" untuk perilaku "piciknya" sebagaimana dilansir dari AFP.


Kunjungan Vystrcil itu sebenarnya tidak mendapat restu dari pemerintah Ceko. Itu karena Pemerintah Ceko secara resmi menerima kebijakan Satu China. Di bawah kebijakan Satu China, Beijing menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.

Baca juga: Pemprov Banten berlakukan PSBB di seluruh wilayah mulai Senin (7/9), ini penyebabnya

Zeman telah berusaha menjalin hubungan bisnis dan politik yang lebih dekat dengan China sejak menjabat pada tahun 2013. Namun, upayanya tersebut dihantam oleh rencana investasi yang gagal dan telah memecah belah politikus.

Zeman mengatakan dalam sebuah wawancara di Prima pada Minggu bahwa dia akan berhenti mengundang Vystrcil ke pertemuan para pejabat tinggi yang membahas kebijakan luar negeri. Dia menambahkan kunjungan Vystrcil tersebut juga dapat merugikan perusahaan-perusahaan dari Ceko. "Saya menganggap itu provokasi kekanak-kanakan," kata Zeman mengomentari kunjungan itu.

Editor: Adi Wikanto