Hindari Monopoli Industri Penerbangan, Kebijakan Erick Thohir Selamatkan Garuda Tepat



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dengan kesepakatan yang dibuat antara Garuda dan kreditur melalui skema penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang disahkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, membuat BUMN aviasi ini  lolos dari pailit. Dari 365 kreditur, sebanyak 347 (95,07%) kreditur  menyetujui  proposal PKPU yang disodorkan Garuda.

Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah mengapresiasi usaha keras yang dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir beserta jajaran manajemen yang telah berhasil menyelamatkan Garuda dari pailit akibat belum bisa membayar hutangnya kepada krediturnya. 

Menurutnya kebijakan yang diambil Menteri Erick untuk menyelamatkan Garuda dari pailit sudah tepat. Selain karena merupakan perusahaan aviasi yang dimiliki Pemerintah Indonesia, Garuda merupakan salah satu pendorong perekonomian Nasional.


"Negosiasi yang selama ini dilakukan Menteri Erick dan managemen Garuda sudah sangat baik. Karena proposal perdamaian yang diajukan managemen diterima oleh mayoritas kreditur Garuda. Tinggal saat ini menunggu realisasi dari kesepakatan antara Pemerintah dan DPR yang akan mengucurkan tambahan penyertaan modal negara (PMN). PNM ini harus segera dikucurkan pemerintah agar Garuda dapat beroperasi normal,"ungkap Trubus dalam keterangannya, Senin (20/6).

Baca Juga: Performa BUMN Meningkat, Pupuk Indonesia Ikut Berkontribusi

Selain itu menurut Trubus, penyelamatan Garuda yang dilakukan oleh Menteri Erick juga untuk menjaga iklim persaingan usaha yang sehat. Jangan sampai Garuda pailit sehingga industri penerbangan Nasional dikuasai oleh Lion Group atau dikuasai oleh perusahaan aviasi asing. Menurut Trubus saat ini dominasi Lion Group di industri penerbangan Nasional sudah sangat terlihat dengan jelas.

"Permasalahan kita saat ini adalah public trust. Kepercayaan masyarakat Indonesia ke Garuda masih sangat tinggi ketimbang perusahaan lainnya. Jangan sampai industri penerbangan kita hanya dijalankan oleh Lion Group. Kasihan nanti masyarakat Indonesia tak memiliki pilihan perusahaan penerbangan Nasional. Memang saat ini ada Citilink dan Pelita Air. Namun jumlah armada dan rutenya masih jauh di bawah Lion Group,"ungkap Trubus.

Setelah kucuran PNM diberikan, Trubus berharap Menteri Erick Thohir dapat mengawasi lebih ketat Garuda. Sehingga mismanagement yang selama ini terjadi di Garuda tidak terjadi lagi. Jika masih ada oknum yang nakal, Trubus meminta agar Menteri Erick tak segan untuk menyeret mereka ke meja hijau.

Baca Juga: Kenaikan Harga Tak Terelakkan, Harga Bahan Baku Terbang Hingga Puluhan Persen

Selain itu Trubus meminta agar Garuda dapat dapat melakukan efisiensi dalam mengelola bisnisnya. Termasuk dalam mengoptimalkan rute yang selama ini menguntungkan bagi Garuda. Sedangkan rute yang selama ini sepi dan tak menguntungkan, lanjut Trubus harus segera di tutup oleh management Garuda. Bisnis cargo yang selama ini belum dioptimalkan oleh Garuda juga diminta Trubus dikembangkan.

"Managemen Garuda diminta untuk melakukan renegosiasi kontrak sewa pesawat yang selama ini sangat memberatkan. Selain Garuda juga dapat mengurangi jenis pesawat yang dimilikinya. Jenis pesawat yang banyak membuat Garuda tak efisien. Kebijakan Pemerintah menyelamatkan Garuda sudah dilakukan dengan benar. Tinggal Menteri Erick mengawasi kebijakan korporasi yang akan dijalankan Garuda. Tambahan PMN akan menjadi tak berarti jika pengawasan managemen dan pembenahan internal Garuda tak dilakukan,"ungkap Trubus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli