KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kehadiran produk layanan paylater yang ditawarkan oleh perbankan disebut sebagai upaya bank untuk membantu masyarakat individu lebih mudah memenuhi kebutuhannya dengan mendapatkan akses kredit konsumtif dari bank. Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan, selama ini bank menyalurkan kredit konsumtif kepada perorangan melalui produk kartu kredit. Namun seperti diketahui syarat untuk dapat memiliki kartu kredit lebih ketat meskipun memang plafon kreditnya lebih besar dan fleksibel.
Meski demikian Jahja mewanti-wanti agar nasabah tidak menggunakan pengajuan pinjaman untuk membayar pinjaman lainnya, seperti istilah yang beredar di masyarakat dengan "gali lobang tutup lobang".
Baca Juga: Laba Bank Central Asia (BBCA) Melesat 19,4% Jadi Rp 48,6 Triliun pada 2023 "Kami munculkan produk
paylater untuk membantu dan mempermudah masyarakat mengakses pinjaman, tapi bukan menjadi penutup pinjaman lain," kata Jahja, kamis (25/1). Untuk menghindari penyalahgunaan
paylater, BCA membuat sistem penggunaannya tidak bisa ditransfer ataupun dijadikan
cash. Sehingga nantinya pinjaman tersebut benar-benar digunakan untuk membayar kebutuhan konsumtif. Paylater BCA seperti diketahui hanya dapat digunakan dengan melakukan transaksi melalui sistem pembayaran
Quick Response Code Indonesia Standar (QRIS) di merchant. Hal ini untuk menghindari penyalahgunaan
paylater untuk hal yang bukan konsumtif.
Baca Juga: BCA Menyambut Baik Wacana KPR Tenor 35 Tahun BCA sendiri mencatat telah saat ini sudah 52.000 nasabah yang terdaftar menggunakan produk paylater, dengan total platfon kredit Rp400 miliar dengan outstanding paylater masih sekitar 25-30%, manajemen menilai ini masih cukup sehat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto