Hingga 1 Desember 2008, Premium Bisa Jadi Langka



JAKARTA. Masyarakat pasti mensyukuri keputusan pemerintah tersebut kendati cara yang ditempuh pemerintah tidak taktis. Sebaliknya, penurunan ini bisa menciptakan masalah anyar. Pasalnya, sembari menunggu jatuh tempo berlakunya harga baru BBM bersubsidi, para distributor akan menunda pembelian pada tingkat harga sekarang. Hal tersebut ditegaskan oleh Bambang Soesatyo, Ketua Komite Tetap Fiskal dan Moneter Kadin Indonesia. “Bukan tidak mungkin  dalam beberapa hari ke depan banyak SPBU akan mengurangi stok sehingga terjadi kelangkaan,” katanya.Menurutnya, jika harga anyar itu baru mulai berlaku per 1 Desember 2008, penurunan itu tak perlu diumumkan jauh-jauh hari sebelumnya. Ia menghitung, idealnya diumumkan pada 30 November 2008 tengah malam. Namun, penurunan harga BBM bersubsidi ini belum cukup. Bambang melihat, penurunan harga BBM bersubsidi itu baru akan terasa manfaatnya jika pemerintah menindaklanjutinya dengan menurunkan tarif transportasi, dan berupaya menurunkan harga barang.“Penurunan harga BBM bersubsidi ini harus komprehensif, jangan hanya mencakup kepentingan menjaga perimbangan APBN; tetapi juga urgensinya bagi rakyat,” tandasnya. Berdasarkan penghitungan panitia anggaran (Panggar) DPR, penurunan harga BBM bersubsidi ini pemerintah bisa menghemat subsidi Rp 10 triliun; dan dari konsumsi BBM dalam negeri 6 miliar liter per bulan pemerintah bisa menghemat sekitar Rp 1.600 per liter. Hanya saja, imbuh Bambang, seharusnya harga premium dan solar bersubsidi bisa diturunkan hingga Rp 800 per liternya. “Penurunan Harga BBM Rp 500  kita harapkan dapat mendorong masyarakat berinisiatif untuk mandiri, terutama mereka yang menjalankan usaha,” kata Bambang. Bambang memprediksi, dengan harga BBM yang melandai, maka harga jual produk juga akan terseret imbasnya. Di sisi lain, produsen juga menurunkan harga lantaran enggan mati konyol dengan menjual barang berbanderol selangit. Sementara itu, pemerintah akan mengantongi keuntungan ganda. Selain menghemat subsidi, beban pemerintah menanggulangi inflasi menjadi lebih ringan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: