KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Budi Arie Setiadi mengatakan, hingga 14 Juli 20221, bantuan langsung tunai (BLT) dana desa telah tersalurkan sebanyak Rp 5,8 triliun dengan jumlah penerima manfaat atau keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 5,13 juta. Budi mengakui pembagian BLT dana desa belum merata lantaran ada beberapa kendala yang dihadapi. Diantaranya terdapat desa-desa yang belum menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Selain itu, juga terdapat desa yang sangat sulit dijangkau terutama desa-desa yang sangat luas. “Selain itu pembayaran BLT dana desa tidak dapat dibayarkan secara akumulasi, sehingga harus dibayarkan perbulan dan ada konsekuensi secara teknis yang harus dihadapi. Karena harus dibayarkan perbulan juga jadinya agak lambat,” kata Budi dalam diskusi virtual, Kamis (15/7).
Hingga 14 Juni 2021, BLT dana desa telah tersalur Rp 5,8 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Budi Arie Setiadi mengatakan, hingga 14 Juli 20221, bantuan langsung tunai (BLT) dana desa telah tersalurkan sebanyak Rp 5,8 triliun dengan jumlah penerima manfaat atau keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 5,13 juta. Budi mengakui pembagian BLT dana desa belum merata lantaran ada beberapa kendala yang dihadapi. Diantaranya terdapat desa-desa yang belum menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Selain itu, juga terdapat desa yang sangat sulit dijangkau terutama desa-desa yang sangat luas. “Selain itu pembayaran BLT dana desa tidak dapat dibayarkan secara akumulasi, sehingga harus dibayarkan perbulan dan ada konsekuensi secara teknis yang harus dihadapi. Karena harus dibayarkan perbulan juga jadinya agak lambat,” kata Budi dalam diskusi virtual, Kamis (15/7).