Hingga 2013, Coca-Cola akan suntikkan dana US$ 300 juta



JAKARTA. Produsen minuman ringan terbesar di Asia Pasific Coca-Cola Amatil Ltd (CCA) berencana menyuntikkan dana US$ 300 juta di Indonesia hingga 2013. Dana tersebut akan dikelola Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) untuk meningkatkan kapasitas produksi pabriknya.Menurut rencana, dari total investasi US$ 300 juta selama tiga tahun tersebut, sekitar 50% di antaranya akan terserap di Pulau Jawa. Maklum, empat dari delapan pabrik Coca-Cola di Indonesia berada di Pulau Jawa. "Kami juga menambah jumlah pendingin dan sarana distribusi lebih dari 30%," kata Managing Director Coca-Cola Amatil Group Terry Davis. Ada dua faktor yang mendorong Coca-Cola Amatil menyuntikkan dana investasi baru di Indonesia. Yaitu membaiknya kondisi ekonomi serta kondusifnya suhu politik di Indonesia.Peter Kelly, Presiden Direktur CCAI, menjelaskan, peningkatan investasi tersebut adalah antisipasi meningkatnya pertumbuhan konsumsi minuman ringan di Indonesia. "Pertumbuhan konsumen minuman ringan kelas menengah 9% per tahun," ujarnya, Rabu (24/11).Asal tahu saja, saat ini jumlah konsumen Coca Cola untuk segmen menengah ke atas (A dan B) sekitar 55 juta orang. Sedangkan konsumen kelas menengah sekitar 131 juta orang. Pertumbuhan penjualan CCAI rata-rata 7% - 8% per tahun. "Tapi ke depan pertumbuhan penjualan ini bisa ditingkatkan menjadi lebih dari 10%," imbuh Davis.Davis menandaskan, dengan suntikan investasi baru tersebut, ia berharap kontribusi CCAI terhadap perusahaan induknya juga akan naik 10%. Selama ini kontribusi pendapatan CCAI masih di bawah 10%. Menurut Peter Kelly, pihaknya akan menambah lini produksi dari delapan pabrik yang ada dari 31 lini menjadi sekitar 40 lini hingga 2013. Saat ini, total produksi CCAI baru 1 miliar liter per tahun. Dari jumlah tersebut, pendapatan CCAI sekitar US$ 600 juta per tahun. CCAI juga akan mengganti kemasan botol kaca ke kemasan plastik. Pasalnya, permintaan konsumen untuk kemasan yang bisa didaur-ulang sangat tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: