Hingga 2014, Blok Area 47 Libya Butuh US$ 800 Juta



JAKARTA. Untuk bisa mencapai produksi puncak (peak production) sebanyak 50.000 barel per hari (bph) pada 2014, Blok Area 47 yang dikembangkan PT Medco Internasional Tbk membutuhkan dana US$ 800 Juta.

Namun Project Director Medco Lukman Mahfoedz menjelaskan, dari seluruh kebutuhan dana tersebut perseroan hanya akan menanggung 25% nya saja atau sekitar US$ 200 juta. "Karena dalam sistem Production Sharing Contract (PSC) disana, 50% kebutuhan dana ditanggung Pemerintah dan sisanya oleh kontraktor," kata Lukman, Jum'at (6/8).Karena Medco berpartner dengan Libya Investment Authority (LIA) maka 50% dana itu akan ditanggung berdua.

Sekadar catatan, awal bulan ini, Medco International Ventures Ltd, anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk mengumumkan temuan cadangan minyak baru di Libya, yaitu di sumur eksplorasi O1-47/02, Area 47. Menurut Presiden Direktur Medco Darmoyo Doyoatmojo, sumur tersebut di bor untuk menguji potensi cadangan di dalamnya menggunakan rig Ensign-28 sampai kedalaman 10.700 kaki pada 23 Mei lalu.Pada pengujian formasi memouniat, sumur ini mengalirkan minyak sebesar 1.639 sampai 2.066 bopd dan 2,01 mmscfd sampai 2,36 mmscfd, Sedangkan melalui pengujian formasi lower acacus, sumur tersebut mengalirkan minyak 1.388 bopd sampai 1.809 bopd dan 0,55 mmscfd sampai 0,602 mmscfd.Penemuan ini merupakan temuan ke 15 dari sumur-sumur eksplorasi Area 47 sejak dimulainya eksplorasi oleh perseroan pada September 2006. Secara keseluruhan perseroan telah membor 22 sumur yang terdiri dari 18 sumur eksplorasi dan 4 sumur appraisal.


Medco sudah menghabiskan US$ 180 juta untuk mengembangkan Area 47 di Libya sejak September 2006. "Rencananya kami akan menyatakan komersialisasi Area 47 tahun ini. Kalau sudah dinyatakan komersial baru dilakukan pengembangan untuk produksi, yang membutuhkan waktu sekitar 3 tahun. Diperkirakan pengembangan tahap pertama Libya bisa menghasilkan 50.000 barel per hari pada 2014," jelas Lukman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: