KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sempat mematok target yang agresif dalam pembangunan jaringan gas (jargas) untuk rumah tangga. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan bisa membangun jargas sebanyak 1,9 juta sambungan rumah tangga (SR). Namun sayangnya target tersebut terlalu muluk bagi pemerintah. Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM sekaligus Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Ego Syahrial mengatakan pemerintah hanya sanggup membangun jaringan gas sebanyak 500.000 SR hingga 2019. "Sekarang ini 350.000 SR. Pada 2019 nanti kami rencanakan 200.000 SR jadi dapat 500.000 SR. Itu sudah cukup menginisiasi kesadaran masyarakat biar berubah dari LPG ke jargas," jelas Ego selepas acara penandatanganan nota kesepahaman antara Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dengan 16 pemerintah kabupaten/kota tentang Penyediaan dan Pendistribusian Gas Bumi Melalui Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga Tahun Anggaran 2018 pada Jumat (23/3).
Hingga 2019, pemerintah hanya sanggup bangun 500.000 jaringan gas rumah tangga
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sempat mematok target yang agresif dalam pembangunan jaringan gas (jargas) untuk rumah tangga. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan bisa membangun jargas sebanyak 1,9 juta sambungan rumah tangga (SR). Namun sayangnya target tersebut terlalu muluk bagi pemerintah. Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM sekaligus Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Ego Syahrial mengatakan pemerintah hanya sanggup membangun jaringan gas sebanyak 500.000 SR hingga 2019. "Sekarang ini 350.000 SR. Pada 2019 nanti kami rencanakan 200.000 SR jadi dapat 500.000 SR. Itu sudah cukup menginisiasi kesadaran masyarakat biar berubah dari LPG ke jargas," jelas Ego selepas acara penandatanganan nota kesepahaman antara Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dengan 16 pemerintah kabupaten/kota tentang Penyediaan dan Pendistribusian Gas Bumi Melalui Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga Tahun Anggaran 2018 pada Jumat (23/3).