Jakarta. Hingga akhir Agustus lalu, pemerintah telah merealisasikan penerbitan surat berharga negara (SBN) bruto sebesar Rp 533,8 triliun. Jumlah tersebut mencapai 84% dari target penerbitan SBN bruto sebesar Rp 628,4 triliun. Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Robert Pakpahan mengatakan, target penerbitan SBN bruto sebesar Rp 628,4 triliun tersebut merupakan target dengan perkiraan defisit anggaran sebesar 2,5% dari produk domestik bruto (PDB), sebagaimana yang telah disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Defisit tersebut melebar dibanding APBN-P sebesar 2,35%, akibat adanya pemangkasan anggaran. "Kalau sesuai dengan defisit dalam APBN-P sebesar 2,35%, target (penerbitan SBN) bruto Rp 611,4 triliun. Sampai 29 Agustus 2016, kami sudah terbitkan Rp 533,8 triliun atau 87,31% dari target bruto," kata Robert, Senin (5/9).
Hingga Agustus, RI tambah utang di SBN Rp 533 T
Jakarta. Hingga akhir Agustus lalu, pemerintah telah merealisasikan penerbitan surat berharga negara (SBN) bruto sebesar Rp 533,8 triliun. Jumlah tersebut mencapai 84% dari target penerbitan SBN bruto sebesar Rp 628,4 triliun. Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Robert Pakpahan mengatakan, target penerbitan SBN bruto sebesar Rp 628,4 triliun tersebut merupakan target dengan perkiraan defisit anggaran sebesar 2,5% dari produk domestik bruto (PDB), sebagaimana yang telah disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Defisit tersebut melebar dibanding APBN-P sebesar 2,35%, akibat adanya pemangkasan anggaran. "Kalau sesuai dengan defisit dalam APBN-P sebesar 2,35%, target (penerbitan SBN) bruto Rp 611,4 triliun. Sampai 29 Agustus 2016, kami sudah terbitkan Rp 533,8 triliun atau 87,31% dari target bruto," kata Robert, Senin (5/9).