KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga akhir tahun lalu, realisasi subsidi energi sudah mencapai Rp 153,5 triliun. Realisasi ini mencapai 162,4% dari anggaran yang ditetapkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yakni sebesar Rp 94,5 triliun. Realisasi subsidi energi ini terdiri dari subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG mencapai Rp 97 triliun dan subsidi listrik yang sebesar Rp 56,5 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kenaikan subsidi energi ini terutama disebabkan perubahan kebijakan subsidi energi, khususnya subsidi bahan bakar minyak yang dinaikkan menjadi Rp 2.000 per liter dari Rp 500 per liter. "Ini dilakukan saat harga minyak terlalu tinggi. Saekarang harga minyak sudah turun kembali," tutur Sri Mulyani, Rabu (2/1).
Hingga akhir 2018, realisasi subsidi energi mencapai Rp 153,5 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga akhir tahun lalu, realisasi subsidi energi sudah mencapai Rp 153,5 triliun. Realisasi ini mencapai 162,4% dari anggaran yang ditetapkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yakni sebesar Rp 94,5 triliun. Realisasi subsidi energi ini terdiri dari subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG mencapai Rp 97 triliun dan subsidi listrik yang sebesar Rp 56,5 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kenaikan subsidi energi ini terutama disebabkan perubahan kebijakan subsidi energi, khususnya subsidi bahan bakar minyak yang dinaikkan menjadi Rp 2.000 per liter dari Rp 500 per liter. "Ini dilakukan saat harga minyak terlalu tinggi. Saekarang harga minyak sudah turun kembali," tutur Sri Mulyani, Rabu (2/1).