Hingga Akhir 2022, Hartadinata (HRTA) Optimistis Memiliki 82 Gerai



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menargetkan menambah jaringan toko sendiri menjadi 82 toko tahun pada akhir tahun 2022. Asal tahu saja, di tahun ini, HRTA menargetkan menambah 14 gerai milik sendiri.

Nah, hingga awal Juni 2022, realisasi pembukaan toko sendiri HRTA sudah mencapai 78 toko.

Direktur Utama HRTA Sandra Sunanto menjelaskan, pihaknya membutuhkan investasi sebesar Rp 3 miliar sampai Rp 4 miliar untuk membangun satu toko.


"Investasi yang dibutuhkan per gerai adalah sebesar Rp 3 miliar sampai dengan Rp 4 miliar," kata dia dalam kesempatan Paparan Publik yang berlangsung virtual, Rabu (22/6).

Untuk menunaikan target pembangunan tersebut, HRTA menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) Rp 40 miliar tahun ini. Adapun hingga Juni 2022, pihaknya telah menyerap capex sekitar Rp 15 miliar.

Baca Juga: Simak Jurus Hartadinata Abadi (HRTA) Genjot Penjualan hingga Rp 8 Triliun di 2022

Direktur Keuangan HRTA Denny Ong menjelaskan, anggaran capex digunakan untuk mesin dan pengembangan toko. Tak hanya itu, HRTA juga menggunakan alokasi capex untuk memperkuat persediaan bahan baku.

"Banyak yang memprediksi kemungkinan harga emas akan kembali melonjak akibat inflasi, sehingga memperkuat persediaan bahan baku,” ujar Denny.

Denny Ong juga menjelaskan, pihaknya juga akan menaruh perhatian pada potensi gerai gadai emas. HRTA memproyeksi jika ekspansi unit gadai akan berkontribusi pendapatan Perseroan sebesar Rp 80-90 miliar.

Sebagai informasi, unit gadai HRTA hingga akhir Juni 2022 telah mencapai 92 unit, sementara perseroan menargetkan penambahan jaringan gadai mencapai 175 unit pada akhir 2022 di tiga provinsi, seperti Jakarta, Jawa Tengah, dan Banten.

Ia mengatakan, kontribusi penjualan masih akan berasal dari produk perhiasan, namun potensi ekspansi unit gadai masih terbuka.

 
HRTA Chart by TradingView

"Kami masih membuka di 5 provinsi, dan akan berkembang di 7 provinsi,” tuturnya.

Denny Ong menambakan, tahun ini perusahaan menyiapkan banyak strategi untuk menggenjot penjualan. Mulai dari mengembangkan produk Logam Mulia dan perhiasan, pengembangan standardisasi produksi, memperluas cakupan pasar, kerja sama dengan mitra strategis, dan peningkatan penjualan toko sendiri dan online.

Strategi tersebut dilakukan untuk meningkatkan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan HRTA.

HRTA mengatakan perseroan juga melakukan investasi teknologi dalam mengembangkan produk emas batang. Pertimbangan untuk pinjaman dilakukan secara hati-hati dengan melihat bunga dan kontribusi kepada kinerja perusahaan.

"Target pendapatan kami tahun 2022 sebesar Rp 6,8 triliun di tahun 2022, sedangkan laba bersih diharapkan mencapai Rp 250 miliar. Di tengah pandemi yang situasinya tidak mudah, kami tetap bisa bertumbuh berkat inovasi dan diversifikasi. Itu yang kreatifitas yang terus akan kami lakukan," tutur Sandra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari