Hingga akhir Mei 2021, realisasi TKDD baru mencapai 37,5% dari pagu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) tercatat lebih rendah dari tahun lalu. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, hingga 31 Mei 2021, penyaluran TKDD tercatat Rp 298,02 triliun atau baru 37,5% dari pagu anggaran tahun 2021 yang mencapai Rp 795,5 triliun. 

Jumlah ini lebih rendah 2,8% dari realisasi per 31 Mei 2020 yang pada waktu itu mencapai Rp 306,60 triliun atau setara 40,1% dari pagu anggaran sebesar Rp 763,9 triliun. 

Penurunan TKDD ini dipengaruhi oleh penurunan Dana Alokasi Umum (DAU) yang hingga akhir Mei tercatat Rp 168,01 triliun, atau turun 12,0% dari penyaluran hingga akhir Mei 2020 yang sebesar Rp 190,87 triliun. 


“Cukup besar karena beberapa pemerintah daerah (pemda) belum menyampaikan persyaratan salur, seperti laporan sehingga kita belum salurkan DAU,” ujar Sri Mulyani, Senin (21/6) dalam penyampaian realisasi APBN KiTa. 

Kemudian, penurunan juga nampak pada penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik tercatat Rp 2,21 triliun atau turun 23,1% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 2,87 triliun. 

Penyaluran Dana Insentif Daerah (DID) tercatat Rp 1,41 triliun hingga akhir Mei 2021, atau turun 56,1% dari realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 3,21 triliun. Pun penyaluran dana desa tercatat Rp 22,34 triliun atau turun 22,6% dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 28,87 triliun. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 naik, Menkeu akan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021

“Karena di tahun lalu ada relaksasi, dan tahun ini kami mencoba mengembalikan dana desa untuk menjaga dan mendukung PPKM mikro. Dalam hal ini, tidak berjalan secepat yang dibayangkan sehingga penyaluran terhalang,” ujar Sri Mulyani. 

Akan tetapi, masih ada beberapa penyaluran yang meningkat seperti Dana Bagi Hasil (DBH) yang tercatat Rp 36,90 triliun atau naik 17,3% dari penyaluran hingga Mei 2020 yang sebesar Rp 31,46 triliun. 

Peningkatan ini didorong oleh adanya pemenuhan kurang bayar di tahun lalu. 

Kemudian, DAK non fisik juga tercatat Rp 61,10 triliun atau naik 24,4% dari realisasi hingga Mei 2020 yang sebesar RP 49,13 triliun, terutama untuk penanganan Covid-19. 

Sementara itu, realisasi dana otonomi khusus (Otsus) dan DIY tercatat Rp 6,04 triliun hingga akhir Mei 2021 atau naik 2,952% dari realisasi hingga Mei 2020 yang sebesar Rp 200 miliar. Kenaikan terjadi karena pemda menyampaikan permohonan dan telah memenuhi persyaratan penyaluran lebih cepat dibandingkan tahun sebelumnya. 

Selanjutnya: Hingga Mei 2021, defisit anggaran sudah mencapai Rp 219,3 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari