Hingga akhir tahun, Amartha targetkan satu juta borrower



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tingginya kebutuhan pendanaan bagi UMKM, Amartha menargetkan pertumbuhan jumlah borrower bisa mencapai satu juta borrower sampai akhir tahun. Saat ini, secara total Amartha telah memiliki lebih dari 835.000 borrowers yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatra, dan Sulawesi. 

Dalam memperluas jangkauannya, Amartha menjalankan konsep bisnis berbasis pada prinsip consumer protection. Mereka menerapkan peraturan berbasis risiko (risk based regulation) yang memastikan para peminjam dapat melunasi pinjaman tanpa membebani kondisi finansialnya.

“Untuk memastikan para pengusaha mikro tidak kelebihan pinjaman, Amartha menggunakan teknologi machine learning dalam menentukan credit scoring yang akurat,” ujar COO Amartha Hadi Wenas.


Baca Juga: Amartha salurkan pendanaan Rp 320,5 miliar untuk dongkrak UMKM di Jawa Timur

Hasil credit scoring akan digunakan dalam menentukan besaran bunga yang didapat oleh borrower. Dengan menggunakan machine learning, Amartha dapat meminimalisir risiko gagal bayar atau kredit macet.

Bunganya beragam tergantung hasil analisa yang dilakukan oleh teknologi machine learning. Borrower pun melakukan pelunasan dilakukan secara berkala, yaitu basis mingguan. 

“Konsep ini sangat meringankan beban para borrower. Contoh hitungan kasarnya, borrower melakukan pinjaman sebesar Rp 3 juta. Maka, Rp 3 juta akan dilunasi dalam waktu 50 minggu, atau sekitar Rp 60.000 saja per minggunya,” imbuh Wenas.

Wenas menambahkan, Amartha terus membuka peluang kolaborasi dengan berbagai instansi untuk bersama-sama menyediakan akses permodalan bagi perempuan pengusaha mikro di pedesaan. 

“Jika sebelumnya kami telah menjalin kerjasama dengan Bank Jatim, BPR Nusumma, dan BPR Pujon, maka kami tidak menutup peluang bagi instansi lain untuk menjadikan kolaborasi ini sebagai contoh, agar akselerasi pertumbuhan UMKM oleh perempuan di pedesaan juga semakin mudah untuk terealisasi,” pungkas Wenas.

Selanjutnya: Targetkan Luar Jawa, Fintech Gandeng Lender Institusi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi