KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) masih menargetkan kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) di tahun 2023 sebesar 5% secara tahunan. AALI optimistis target tersebut tercapai di tengah volatilitas harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO). Harga CPO sendiri mengalami penurunan di awal September 2023. Communication and Investor Relations Manager AALI Fenny Sofyan mengatakan, harga CPO volatil dipengaruhi oleh supply dan demand di pasar global. Tak hanya harga CPO, penurunan harga juga terjadi pada semua minyak nabati di pasar global pada awal September 2023.
“Penurunan harga tertinggi terjadi pada minyak bunga matahari di pasar global,” ujarnya. Baca Juga: Pendapatan Metrodata Electronics (MTDL) Turun 4% di Semester I-2023 Hal tersebut terjadi akibat stok minyak nabati yang meningkat, terutama ekspor kedelai dari Brasil dan pembuangan dari Argentina (Argentian disposals) Fenny melihat, produksi CPO di Malaysia mulai membaik dan tren produksi di Indonesia menurun. Namun, akumulasi stok minyak nabati dari negara-negara pengimpor lebih memberikan tekanan bagi harga CPO di pasar global. “Misalnya, stok minyak nabati di India meningkat hingga ke level yang tidak pernah terjadi di kuartal ini, sehingga menekan impor ke negara tersebut dalam waktu dekat,” tuturnya. Fenny menuturkan, volatilitas harga ini akan sangat berpengaruh kepada kinerja AALI. Apalagi, strategi penjualan kami bersifat oportunis. Berbeda dengan tren secara nasional, di kuartal I dan kuartal II tren produksi perusahaan mengalami peningkatan.