Hingga Akhir Tahun, Cisadane Sawit Raya (CSRA) Ramal Kinerja Masih Melambat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan sawit, PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) memproyeksikan penurunan kinerja bisnis masih akan berlanjut sampai tutup tahun nanti. Hal ini utamanya disebabkan oleh harga jual crude palm oil (CPO) yang melemah dibandingkan tahun 2022. 

Sebagai gambaran, penjualan dan pendapatan CSRA hingga akhir September ini berada di angka Rp 676,3 miliar, turun 11,6% secara tahunan atau year on year (YoY).  Laba periode berjalan atau laba bersih Cisadane juga mengalami penurunan 51,9% YoY dengan nilai Rp 118,99 miliar. 

Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategis CSRA Seman Sendjaja mengatakan, di samping penurunan harga jual CPO yang masih berlanjut, kinerja tahun 2022 juga mencapai kinerja sangat baik di atas rata-rata.  


“Kami menargetkan penjualan mencapai Rp 900 miliar dengan target laba Rp 175 miliar,” ungkap Seman, kepada Kontan.co.id, Kamis (23/11). 

Baca Juga: Lorena (LRNA) Siap Hadapi Lonjakan Penumpang Jelang Libur Nataru

Meski begitu, Manajemen CSRA melihat sudah mulai ada perbaikan pada periode kuartal IV-2023. Perbaikan tersebut , baik dari sisi harga jual maupun peningkatan produksi CPO yang berasal dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) 2 di Tapanuli Selatan. 

Seman memaparkan, tren harga CPO mulai menguat lagi di bulan November ini seiring dengan masuknya musim trek (low production) untuk produksi Tandan Buah Segar (TBS) di sebagian besar wilayah perkebunan di Indonesia. Dan penguatan harga CPO ini diprediksi bisa sampai kuartal pertama tahun depan. 

Apabila menilik dari sisi produktivitas perusahaan, pihaknya mencatat untuk produksi TBS CSRA terapantau stabil per kuartal ketiga lalu. Sedangkan untuk produksi CPO dan palm kernel, lanjutnya, mengalami peningkatan masing-masing sebesar 31% YoY dan 20% YoY. 

“Produksi CPO dan kernel akan terus meningkat sehubungan dengan PKS 2 yang telah beroperasi penuh,” tuturnya. 

Baca Juga: Cisadane Sawit Raya (CSRA) Serap Capex 85%, untuk Apa Saja?

Adapun, sebagai langkah mitigasi dan strategi ke depan, CSRA tetap fokus pada rencananya yaitu mekanisasi panen, penanaman pada landbank di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel)  serta pembangunan PKS ke 3 di kabupaten Banyuasin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi