Hingga Akhir Tahun, Indo Oil Perkasa (OILS) Targetkan Pendapatan Rp 504,29 Miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS) menargetkan pendapatan tahun 2022 mencapai Rp 504,29 miliar. Seiring kenaikan pendapatan, kinerja bottom line juga diharapkan ikut meningkat di tahun ini. Manajemen OILS mematok laba bersih untuk tahun 2022 mencapai Rp 14,16 miliar.

Direktur OILS Albert Widakdo Sutanto mengungkapkan, perusahaan sejauh ini mencatatkan kinerja yang cukup baik hingga Semester I 2022.

"Kita sudah capai lebih dari 50% dari target 2022. Perusahaan tetap optimistis meningkatkan dan capai target tahun 2022," ungkap Albert dalam Public Expose Virtual, Kamis (27/10).


Albert menjelaskan, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi kinerja hingga paruh pertama tahun ini. Selain penetrasi ke pasar-pasar ekspor yang baru, perusahaan secara perlahan juga mulai meningkatkan produktivitas hingga efisiensi dari produksi sampai pengiriman.

Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) Proyeksikan Porsi Ekspor Capai 40% dari Penjualan Batubara

Merujuk laporan keuangan OILS, pendapatan perusahaan pada semester I 2022 mencapai Rp 266,25 miliar atau meningkat 59,73% secara tahunan. Pada semester I 2021 lalu, OILS membukukan pendapatan sebesar Rp 166,68 miliar. Sementara itu, OILS mencetak laba bersih sebesar Rp 8,59 miliar. Jumlah ini terkerek 324,82% dari besaran periode sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 2,02 miliar.

Direktur Utama OILS Johan Widakdo Liem mengungkapkan, pasar lokal berkontribusi sekitar 20% dan pasar ekspor mencapai 80%. Untuk itu, penetrasi ke pasar ekspor pun terus dilakukan oleh OILS untuk tahun ini dan tahun mendatang.

Meski tak merinci lebih detail besaran kontribusi dari pasar-pasar ekspor yang ada saat ini, Johan menegaskan perusahaan kini tengah membuka peluang untuk masuk ke pasar Amerika Serikat.

Selain itu, Johan mengungkapkan, produk crude coconut oil (CNO) memiliki peluang untuk mensubstitusi crude palm oil (CPO) terlebih di tengah tantangan pengembangan CPO saat ini.

Selain itu, CNO memiliki keunggulan pasalnya produk olahan dari tanaman kelapa ini dapat tumbuh selama ada garis pantai di Indonesia.

"Sehingga banyak lahan bisa digunakan," kata Johan.

Johan melanjutkan, saat ini Filipina masih menjadi pemain nomor satu dalam produk CNO meskipun Indonesia merupakan penghasil kelapa nomor 1 di dunia.

Baca Juga: Per September 2022, Unilever Indonesia (UNVR) Kantongi Penjualan Rp 31,53 Triliun

Johan cukup optimis hasil positif sepanjang semester I 2022 masih akan berlanjut di sisa tahun ini. Selain itu, utilisasi saat ini berada di kisaran 70% hingga 80%. Hingga tutup tahun nanti tingkat utilisasi diharapkan terus bertambah mencapai 90% hingga 95%.

"Kita yakin sampai akhir tahun semua target yang kita tetapkan diawal tahun akan tercapai," terang Johan.

Kontan mencatat, untuk tahun ini OILS mengalokasikan belanja modal mencapai Rp 14,23 miliar. Dari jumlah tersebut, realisasinya kini mencapai 70% hingga 80%.

Albert mengungkapkan, dana belanja modal digunakan untuk membeli peralatan baru menggantikan peralatan pada pabrik yang sempat mengalami kebakaran pada Juli lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi