Hingga Akhir Tahun, Multi Indocitra (MICE) Kejar Laba Bersih Rp 41 Miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multi Indocitra Tbk (MICE) mengincar peningkatan kinerja keuangan pada tahun 2022. Secara khusus, untuk penjualan MICE menargetkan peningkatan mencapai 20% pada tahun 2022. Sebagai gambaran, pada tahun 2021 lalu MICE membukukan penjualan mencapai Rp 770,70 miliar. 

Direktur Multi Indocitra Budiman Gitaloka mengungkapkan, peningkatan kinerja juga diharapkan dapat terjadi untuk sisi bottom line.

"Kami proyeksikan tahun 2022 laba bersih perseroan akan berkisar di angka Rp 41 miliaran," terang Budiman dalam Public Expose Virtual, Kamis (7/7).


Pada tahun 2021 lalu MICE membukukan laba bersih sebesar  Rp 30,11 miliar.

Baca Juga: Kenaikan Penjualan Dongkrak Kinerja Multi Indocitra (MICE) Tahun 2021

Budiman melanjutkan, pihaknya berharap raihan laba bersih dapat melebih target yang ada. kendati demikian, ia memastikan perusahaan juga tetap berhati-hati terhadap faktor-faktor eksternal yang berpotensi memberi dampak pada bisnis perusahaan.

Direktur Multi Indocitra Hendro Wibowo menjelaskan, sejauh ini perusahaan berhasil menjaga kinerja yang positif.

Tercatat, MICE membukukan pendapatan sebesar Rp 222,88 miliar pada kuartal I 2022 atau naik 23,19% yoy. Pada periode yang sama di tahun sebelumnya, MICE meraih pendapatan sebesar RP 180,91 miliar.

Sementara itu, laba bersih MICE juga terkerek naik mencapai Rp 12,54 miliar atau naik 21,24% yoy. Pada kuartal I 2021 lalu laba bersih MICE mencapai Rp 10,34 miliar.

"Kinerja di tahun 2022 bahkan berlanjut di kuartal II. Kita juga menunjukkan performance yang cukup bagus," kata Hendro.

Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) Teken Fasilitas Pinjaman US$ 100 Juta dari Bank OCBC NISP

Hendro mengungkapkan, salah satu penyebabnya yakni masih berlanjutnya strategi yang dikembangkan sejak tahun 2021 lalu. 

Kendati demikian, Hendro memastikan untuk rencana kinerja pada tahun ini juga bakal bergantung pada dinamika yang ada di masyarakat. Sebagai contoh, kenaikan harga BBM yang terjadi dinilai berpotensi memberi dampak pada penyediaan bahan baku hingga pengeluaran atau biaya belanja masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi