KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) menaksir kerugian yang dikantongi tahun ini mencapai Rp40 miliar. Hal ini dikalkulasi karena belum beroperasinya hotel Le Meridien Jimbaran Bali, karena masih terbatasnya turis asing yang memasuki Bali. "Pendapatan hotel berkontribusi paling banyak terhadap total revenue perseroan. Karena sampai hingga kini hotel belum beroperasi, maka pendapatan didapat dari penjualan rumah dan kavling tanah," jelas Direktur Utama RBMS, Deddy Indrasetiawan pada pemaparan publik yang berlangsung Jumat (23/10). Di masa sebelum pandemi, hotel bintang 5 tersebut mampu menyumbang pendapatan sekitar Rp 60 miliar sampai Rp 65 miliar per tahun. Sedangkan pada masa normal, tiap bulannya hotel Le Meridein bisa menyumbang pemasukan Rp 10 miliar sampai Rp 15 miliar.
Baca Juga: Harga ayam broiler dan DOC tertekan, ini target penjualan Charoen Pokphand (CPIN) Selain berkurangnya turis yang datang ke Bali, pihaknya sengaja menutup sementara hotel sejak 1 April hingga saat ini, untuk mengurangi biaya operasional. Pihaknya tidak menampik masih mengeluarkan biaya pemeliharaan (maintenance) seperti pembersihan kamar, kolam renang, AC dan lainnya. Pihaknya juga terpaksa mengurangi jumlah karyawan yang bekerja. "Target pasar Le Meridien ini adalah turis asing dan sampai kini, masih ada ketentuan travel warning untuk turis datang ke Indonesia. Dengan ketidakpastian itu maka kami tutup sementara. Turis yang banyak menginap biasanya dari Australia. Diharapkan, akhir tahun atau awal tahun depan kondisi sudah lebih baik sehingga kami bisa kembali beroperasi," sambung dia.