Hingga April 2023, Pertumbuhan Penyalurkan Kredit Bank Melambat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan kredit yang melambat terus berlanjut hingga bulan April 2023. Menurut catatan Bank Indonesia (BI), penyaluran kredit pada bulan April 2023 hanya tumbuh sebesar 8,08% secara tahunan. Khususnya, kredit modal kerja mengalami perlambatan paling signifikan pada periode ini.

Berdasarkan penggunaannya, pertumbuhan kredit modal kerja hanya mencapai sekitar 6,55% secara tahunan. Hal ini menunjukkan penurunan dari pertumbuhan kredit modal kerja pada bulan sebelumnya yang mencapai 10%, dan pada bulan Februari 2023 yang mencapai 10,2%.

Selain itu, pertumbuhan kredit investasi dan kredit konsumsi juga melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pertumbuhan kredit investasi meningkat sebesar 10,12% secara tahunan pada bulan April, setelah sebelumnya tumbuh sebesar 10,30%.


Baca Juga: Melambat, Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 8,08% Pada April 2023

Sementara itu, pertumbuhan kredit konsumsi mencapai 8,68% secara tahunan pada bulan April, turun dari pertumbuhan sebesar 9,1% pada bulan Maret.

Yuddy Renaldi, Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB), mengakui penurunan ini. Dia menyatakan, "Saat ini pembiayaan modal kerja memang mengalami sedikit penurunan." Pembiayaan modal kerja menjadi bagian terbesar dari kegiatan pembiayaan di BJB.

Namun, Yuddy optimis bahwa kredit akan mengalami peningkatan pada awal semester kedua. Hal ini disebabkan oleh dimulainya proyek-proyek infrastruktur pemerintah daerah yang akan dilakukan oleh para vendor, yang juga merupakan debitur BJB.

Taswin Zakaria, Presiden Direktur PT Bank Maybank Indonesia, mengungkapkan bahwa pertumbuhan kredit saat ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kredit Tumbuh Melambat, Nasabah Korporasi Berhati-Hati

Di Maybank Indonesia, pertumbuhan kredit masih didorong oleh kredit konsumsi. Kredit Community Financial Services (CFS) ritel tumbuh sebesar 14,6% secara tahunan pada kuartal I-2023, dengan kredit pemilikan mobil mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 26,1% secara tahunan.

Sementara itu, kredit CFS korporasi mengalami penurunan sebesar 5% pada periode yang sama, dengan nilai kredit sebesar Rp 27,8 triliun. Taswin menjelaskan, "Kredit korporasi sejak tahun 2021 masih didominasi oleh BUMN, meskipun terdapat juga korporasi swasta, namun pertumbuhannya belum signifikan."

Gubernur BI, Perry Warjiyo, menduga bahwa pertumbuhan kredit melambat disebabkan oleh perusahaan yang memilih untuk melunasi kredit terlebih dahulu sambil merencanakan bisnis berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli