Hingga April 2024, 198 PSN Senilai Rp 1.614 Triliun Telah Selesai Dibangun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan 198 proyek strategis nasional (PSN) dengan nilai investasi Rp 1.614 triliun telah selesai dibangun hingga April 2024. 

Kemudian, terdapat 32 proyek dan 10 program telah beroperasi sebagian (nilai investasi Rp 2.113 triliun) dan 46 proyek dan 3 program dalam tahap konstruksi (nilai investasi Rp 929,7 triliun).

"Penyerapan tenaga kerjanya adalah 2,71 juta orang," ujar Airlangga dalam Rakernas Percepatan dan Pra-Evaluasi PSN, Selasa (14/5).


Selain itu, dalam rangka pembangunan critical minerals, terdapat 16 proyek dengan nilai investasi Rp 248,75 triliun. Proyek ini terdiri dari hirilisasi nikel, hirilisasi tembaga, hirilisasi bauksit alumina dan hirilisasi pasir besi.

Baca Juga: Pemerintah Mendorong Digitalisasi Untuk Memacu Pertumbuhan Ekonomi

Airlangga menambahkan, terdapat 41 PSN terus didorong penyelesaiannya pada tahun 2024. 

Adapun, isu yang harus diselesaikan terkait perizinan, pengadaan lahan, kehutanan, pembiayaan dan konstruksinya.

"41 PSN senilai Rp 554 triliun yang diharapkan selesai di tahun 2024," kata Airlangga.

Deputi Bidang Pengawasan Pemerintah Bidang Perekonomian dan Kemaritiman BPKP Aryanto Wibowo mengatakan, masih terdapat 17,65% proyek PSN di seluruh sektor yang belum dimulai konstruksinya menunjukkan perlunya penguatan evaluasi readiness criteria sebelum proyek dimasukkan ke dalam PSN. 

Kemudian, dari 78 proyek PSN yang sedang konstruksi, 61 proyek PSN memiliki permasalahan signifikan dalam salah satu aspek tata kelola PSN. Hal ini menunjukkan pengawalan dan koordinasi antar instansi perlu ditingkatkan. 

Baca Juga: Menkeu Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh di Atas 5% di Kuartal I-2024

Peningkatan koordinasi dan pengawalan antar instansi ini perlu untuk memastikan PSN dapat selesai sesuai target.

Lalu, dari 90 proyek PSN yang selesai konstruksi, 31 proyek PSN belum termanfaatkan dengan baik. Hal ini menunjukkan perlunya meningkatkan koordinasi antar stakeholders untuk memastikan pemanfaatan yang optimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi